Sopan dan Beradab di Media Sosial Jadi Tajuk Utama Webinar GN Literasi Digital di Lampung Barat

waktu baca 4 menit

Ekstrak:

Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, melalui Ditjen Aptika yang menargetkan hingga tahun 2024 bisa menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital. Khusus pada 2021 diproyeksikan sebanyak 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan mendapatkan literasi dibidang digital.

Untuk meraih target itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Lampung yaitu, Ir. H. Arinal Djunaidi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi ikut memberikan sambutannya.

GANTANEWS.CO, Lampung Barat – Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 bertajuk “Sopan dan Beradab di Media Sosial” digelar di Lampung Tengah, Rabu, 01 September 2021. Lima pembicara dari berbagai profesi ikut menjadi pembicara dengan tema yang berbeda.

NUNING KURNIASIH, Dosen Universitas Padjajaran, pada pilar KECAKAPAN DIGITAL mengawali webinar dengan memaparkan tema “MENGENAL MACAM MACAM APLIKASI PERCAKAPAN DAN PERBEDAAN FITURNYA”. Nuning menjelaskan contoh aplikasi percakapan antara lain chat, messaging, social messenger dan sebagainya, sedangkan jenis percakapan berupa teks, video dan voice. Macam ragam keamanan dan privasi aplikasi percakapan misalnya telegram adalah yang paling lengkap mulai dari end to end cryption, delete rom server sampai ada account self destruct, sedangkan whatapps hanya ada 5 macam antara lain end to end cryption, private key not accesible by provider, password lock dan verification SMS / Email.

Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh RINA AGUSTINI, S.Pd Guru SMK ICB Bandung yang mengangkat tema “PAHAMI KEAMANAN DIGITAL DI BERBAGAI APLIKASI MEDIA SOSIAL. Rina menjelaskan di dunia media sosial, memiliki manfaat positif dan negatif maka dari itu kita harus mengetahui beberapa fitur keamanan agar akun kita aman. Semua aplikasi media sosial mempunyai fitur keamanan, misalnya adanya pelaporan (reporting), pemblokiran dan pengaturan privasi hanya berbeda dari segi pengaturannya saja.

Ada beberapa tindakan preventif antaranya sebaiknya jangan klik link yang mencurigakan, jaga pengaturan privasi, blokir profil dari pencarian publik, dan jangan terima pertemanan dari orang tak dikenal. Dengan mengetahui fitur fitur keamanan di media sosial dan internet menurut Rina diharapkan terhindar dari berbagai kejahatan digital (cyber crime).

Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh PAIROZI, S.Ag., M.Pd.I Ketua MUI Lampung Barat. Pairozi memberikan materi dengan tema “LITERASI DALAM BERDAKWAH DI DUNIA DIGITAL”. Media dakwah  di era milenial menurut Pairozi antara lain aplikasi face book, mudah mengakses dan mencari informasi tentang tokoh tokoh pendakwah sesuai karakteristik yang dibutuhkan.

Youtube adalah aplikasi yang efisien dan mudah digunakan oleh para da’i untuk menyebarkan syiar syiar keagamaan dan Instagram sebagai aplikasi untuk berbagi foto, video yang dapat dibagikan ke berberbagai layanan jejaring sosial. Untuk etika dakwah di dunia digital dijelaskan Pairozi yaitu ilmu atau nasehatnya dapat dipertanggung jawabkan, menjaga amanah dengan mencantumkan sumbernya, tidak mengandung celaan, hinaan, dan jangan mudah untuk berfatwa.

Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh AHYAR, S.Pd.I Guru MAN Lampung Barat yang mengangkat tema “BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL”. DIjelaskan Ahyar saat ini media sosial memegang peranan penting dalam bersosialisasi dan berkomunikasi, namun ada batasan tertentu yang menjadi bahan pertimbangan  ketika menggugah  sesuatu di media sosial.

Bijaksanlah dalam ber media sosial dengan memperhatikan 5 hal yaitu apakah konten yang kita unggah fakta atau hoax, apakah bermanfaat bagi orang lain, dapat dipertanggungjawabkan, dapat membantu orang lain dan menggunakan bahasa yang santun. Diakhiri oleh Ahyar dengan menjelaskan apa yang kita niatkan maka akan ada hasil atau akibatnya, baik positif atau negatif.      

Webinar diakhiri, oleh RIO seorang drummer dari grup band Hijau Daun. Rio membagikan pengalamannya yaitu sebagai musisi cukup banyak fans dan juga haters dimana kita harus bijak dalam menyikapinya. Apabila ada haters yang cukup menggangu dan sudah lewat batas, maka akan di blokir. Jadi memang sebaiknya Kita harus mengetahui fitur fitur keamana yang ada di internet maupun media sosial.(RED)

Follow me in social media: