Sekdaprov Fahrizal Darminto Ikuti Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022

waktu baca 3 menit
Dalam acara bertema "Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju" itu, Sekdaprov mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dari Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

GANTANEWS.CO, BANDARLAMPUNG —- Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengikuti acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022, di Auditorium Lt.4 KPW Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bandar Lampung, Rabu (30/11/2022).

Dalam acara bertema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju” itu, Sekdaprov mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dari Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ekonomi nasional berhasil tumbuh positif pada kuartal III-2022, di tengah banyak negara yang melambat bahkan jatuh ke jurang resesi.

Presiden Jokowi mewanti-wanti kepada semua pihak untuk berhati-hati dan waspada dalam menghadapi 2023. Ada beberapa hal yang patut jadi sumber kewaspadaan tahun depan.

Pertama, adalah perihal ekspor. Menurut Jokowi, capaian ekspor dalam dua tahun terakhir yang sangat tinggi belum tentu bisa dicapai tahun depan.

Bukan hanya itu, Jokowi mengimbau jajarannya konsisten menghasilkan investasi yang targetnya lebih tinggi dari tahun lalu. Ia juga mengatakan, realisasi investasi 2023 tidak akan semudah 2021 dan 2022, lantaran tahun depan seluruh negara berebut investor untuk bisa berinvestasi di tempatnya.

Jokowi juga meminta semua pihak tetap menjaga konsumsi rumah tangga tetap tinggi pada 2023. Hal itu lantaran konsumsi rumah tangga memegang kontribusi paling tinggi untuk produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis ekonomi Indonesia tahun depan akan tetap mampu tumbuh sekitar 4,5 persen sampai 5,3 persen di tengah bayangan gejolak global.

Perry menjelaskan pertumbuhan 4,5 sampai 5,3 persen pada 2023 tersebut akan didukung oleh beberapa faktor mulai dari ekspor, konsumsi dan investasi yang meningkat.
Selain itu, pertumbuhan ini juga akan tercapai dengan adanya hilirisasi, pembangunan infrastruktur, penanaman modal asing hingga aktivitas pariwisata.

Tak hanya optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi, Perry juga yakin bahwa inflasi yang masih tinggi saat ini akan kembali turun ke sasaran 3 plus minus 1 persen pada tahun depan.

Perry menjelaskan berbagai capaian positif ekonomi Indonesia di masa pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 harus tetap dijaga terutama di tengah risiko global.
“Perlu dipertahankan dan dilanjutkan untuk tetap bertahan menghadapi gejolak global, memperkuat optimisme dan tetap waspada,” jelas Perry.

Ia mengatakan Indonesia berhasil bertahan dan pulih setelah 30 bulan melawan Covid-19. Hal ini terlihat dari stabilitas ekonomi yang terjaga hingga pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan banyak negara.

Menurutnya, capaian itu merupakan hasil sinergi dan inovasi kuat antar pemangku kepentingan khususnya fiskal dan moneter seperti pemerintah dan Bank Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Meski demikian, Perry menegaskan prestasi tersebut harus dijaga dan dilanjutkan agar bisa bertahan dalam menghadapi gejolak global sehingga ekonomi semakin pulih dan bangkit menuju Indonesia maju. (Adpim)

Follow me in social media: