Winarni Jadi Narasumber Webinar Gizi Untuk Pembangunan

waktu baca 4 menit
Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto

GANTANEWS.CO, LAMPUNG SELATAN — Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto dipercaya menjadi narasumber pada Webinar yang bertemakan gizi untuk pembangunan, ketersediaan dan keterjangkauan pangan serta perbaikan gizi dalam mendukung target (SDGs) Sustainable Development Goals di Studio Kujang 1 Hotel Salak Bogor, Senin (13/ 12/12/2021).

Webinar yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas melalui Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat yang berorientasi dengan Jaringan SDG Institut Pertanian Bogor dan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor diharapkan dapat mendorong keterlibatan berbagai pemangku kebijakan lintas sektor untuk dapat bersama-sama menemukan solusi dalam hal menyelesaikan permasalahan gizi di Indonesia dengan memaksimalkan peran teknologi dan industri.

Adapun tujuan utama diadakannya webinar antara lain untuk memberikan gambaran masalah gizi akibat ketersediaan dan keterjangkauan akses pangan bergizi di indonesia, yang mendorong keterlibatan kebijakan untuk percepatan perbaikan gizi dalam hal ketersediaan dan keterjangkauan akses pangan bergizi untuk masyarakat, penemuan tangtangan dan kendala serta mendorong inovasi percepatan perbaikan gizi melalui peran teknologi dan industri pangan, serta memberikan gambaran baik program peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan pangan di daerah yang sejalan dengan target SDGs.

Pada kesempatan itu sebagai narasumber, Bunda Winarni mengulas topik tentang praktik baik peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di daerah berbasis partisipasi masyarakat.

Dalam paparannya Bunda Winarni mengatakan untuk mencapai target pengentasan stunting pada tahun 2024 seperti yang dicanangkan oleh pemerintah pusat kabupaten lampung selatan sendiri memiliki konfergensi implementasi tingkat kabupaten dengan melakukan gerakan swasembada gizi.

“Gerakan swasembada gizi merupakan inovasi kabupaten lamsel yang didalamnya banyak tumbuh inovasi dan motivasi disemua lapisan. Gerakan swasembada gizi merupakan gerakan kebersamaan dari berbagai pihak dari tingkat paling bawah ke yang paling atas. Ingin saya sampaikan juga bahwa swasembada gizi merupakan fondasi utama generasi masa depan kabupaten lamsel dan bangsa indonesia dalam pemenuhan gizi secara mandiri,” ucapnya.

Lebih lanjut Bunda Winarni mengatakan bahwasannya gerakan swasembada gizi adalah prioritas utama pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Lamsel. ia Juga menjelaskan tentang lima layanan swasembada gizi yang dilakukan antara lain, layanan kia, layanan gizi yang di ketegorikan layanan spesifik dan layanan PAUD layana air minun dan sanitasi serta layanan sosial yang dikategorika layanan sensitif.

“Ada lima layanan dalam program swasembada gizi yang telah kami lakukan di lamsel, seperti layanan spesifik dengan target perubahan status gizi balita dalam dua bulan wajib dalam kondisi baik dan layanan sensitif dengan target menjaga kondisi status gizi tetap dalam kondisi baik untuk balita, ibu hamil dan menyusui dan remaja putri,” jelasnya.

Winarni juga menjelaskan dalam mendukung kesadaran gizi berbasis partisipasi masyarakat tersebut pemerintah daerah kabupaten lamsel telah melakukan berbagai kebijakan dan dasar hukum melalui perbup dan instruksi bupati.

“kita juga ada nafas gerakan swasembada gizi yang terdiri dari 4 pilar yaitu, memahami dan sadar tentang informasi dan perubahan informasi, memenuhi gizi yang mandiri, saling mendukung dan gotong royong, serta memiliki kader yang hebat dan militan dalam arti kader yang mampu mendampingi masyarakat dalam peningaktan perilaku kesehatan dan pemenuhan gizi mandiri,” ucapnya.

Tak tertinggal Bunda Winarni juga menyampaikan advokasi program swasembada gizi yang dapat direplikasi untuk daerah lain serta kiat-kiat pemerintah daerah dalam menerapkan program swasembada gizi di daerah.

“Program Swasembada gizi telah terbukti berhasil menurunkan kasus stunting dilamsel dan sangat mendukung bagi daerah lain untuk mereplikasi program swasembada gizi lama menurunkan kasus stunting sebagai bagian dari pengendalian target nasional,” jelasnya.

“Saya kira seluruh kabupaten/kota di indonesia telah melakukan sesuai Arahan yang diberikan pemerintah pusat, tinggal bagaimana kita di kabupaten/kota itu mengembangkan inovasi-inovasi sesuai kondisi di daerahnya masing-masing, seperti di lamsel dengan program khusus gerakan swasembada gizi dalam kebersamaan kebersamaan dari semua pihak mengetaskan stuting,” jelasnya.

Untuk diketahui, Webinar gizi untuk pembangunan tersebut dimoderatori oleh Sidayu Ariteja dari Direktorat KGM Kementerian PPN dengan 3 orang pengantar (Pamungkas Bahjuri Ali, Bayu Krisnamurhi dan Fatjam Kamil), 4 narasumber (Prof. Purwiyatno Hariyadi, Dhian Probhoyekti, Winarni Nanang Ermanto dan Adhi S. Lukman), dan 1 orang pembahas (Brian Sri Prahastuti). (Rls/Dendi)

Follow me in social media: