Webinar Tentang Masyarakat Digital di Kabupaten Pesawaran

waktu baca 5 menit

Ekstrak:

Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, melalui Ditjen Aptika yang menargetkan hingga tahun 2024 bisa menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital. Khusus pada 2021 diproyeksikan sebanyak 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan mendapatkan literasi dibidang digital.

Untuk meraih target itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Lampung yaitu, Ir. H. Arinal Djunaidi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi ikut memberikan sambutannya.

GANTANEWS.CO, Pesawaran – Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 bertajuk ‘Masyarakat Digital’ digelar di Kabupaten Pesawaran, Kamis, 26 Agustus 2021.

KEVIN SUTEDJA, S.IKOM., M.SC (E-Commerce dan Strategic Marketing Spesialist), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Kevin memaparkan tema “PERAN LITERASI DIGITAL DI DUNIA MARKETPLACE”. Dalam pemaparannya, Kevin menjelaskan marketplace merupakan pihakperantara yang mengakomodasi pihak penjual dan pihak pembeli di dalam dunia maya. Situs marketplace akan menjadi layaknya pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan fitur penjualan serta fasilitas pembayaran yang aman. Marketplace terdiri dari marketplace murni dan marketplace kosinyasi.

Dia menjelaskan bahwa marketplace murni, sistem kerjasama yang dilakukan dalam marketplace murni terjadi saat situs marketplace menyedikan fitur penjualan lapak untuk berjualan, lengkap dengan fasilitas pembayarannya. Marketplace kosinyasi, jenis kerjasama yang dilakukan lebih mirip seperti titip barang.

“Pada seorang penjual di marketplace, memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan setinggi-tinggi serta bagaimana mendistribusikan produk sebagik mungkin, pada seorang pembeli di marketplace, mengharapkan keamanan bertransaksi dan mendapatkan produk yang diinginkan dengan harga sekompetitif mungkin,” katanya.

Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh OKA ADITYA (Research Analyst). Oka mengangkat tema “GO DIGITAL DENGAN AMAN”. Oka membahas digital safety atau internet safety, merupakan konsep penggunaan internet untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau resiko di dunia online. Ciri-ciri internet safety atau sehat meliputi, log out akun, memakai password, password yang rumit dan kuat, tidak membuka web yang tidak dikenal atau link phising, menghapus history, serta meminimalisasi penggunaan wifi.

Dia menguraikan tips dan trik menjaga keamanan privasi antara lain, gunakan password manager, salah satu cara untuk menjaga data pribadi dari pencurian data ialah menggunakan password yang berbeda-beda pada setiap akun. Selalu cek data secara berkala, menggunakan website haveibeenpwned.com.

“Aktifkan two-faktor authentication (2FA), tersedia di berbagai situs media sosial seperti, whatsapp, twitter, dan instagram. Serta, gunakan VPN, berfungsi sebagai pelindung data diri pengguna di internet. Manfaat internet safety meliputi, privasi dan informasi pribadi terjaga keamanannya, meminimalisasi tindakan pembajakan akun, membuat seseorang lebih nyaman dalam mengakses informasi, serta menghindari tindakan cyber bullying. Peraturan dalam media sosial ialah, etika yang baik, jaga informasi pribadi, konten positif, dan balas komentar dengan cara baik serta tidak menyinggung orang lain,” katanya.

Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh AGUS RIYANTO, M.PD.I (Anggota KPU Provinsi Lampung). Agus memberikan materi dengan tema ”MEDIA SOSIAL SEBAGAI WAHANA MEMBANGUN DEMOKRASI”.

Agus menjelaskan peran media sosial dalam perkembangan demokrasi antara lain, media informasi atau sosialisasi, peran aktif media sosial dimanfaatkan untuk menumbuhkan kembangkan kematangan demokrasi suatu bangsa.

Lebih lanjut ia mengatakan, mempercepat akses penyebaran informasi, berbagai informasi terkait regulasi, himbauan, dan berbagai peraturan dapat dengan mudah tersosialisasikan kepada masyarakat melalui media sosial. Media untuk menyampaikan aspirasi dan kritik. Serta, melatih masyarakat untuk bijak dan bertoleransi, masyrakat harus mulai terbiasa untuk bijak dalam merespon suatu unggahan di media sosial.

“Tips pemanfaatan media sosial bagi kalangan remaja sebagai media berdemokrasi dan bertolerasi diantaranya, memperkaya literasi global, membatasi penggunaan gawai, lebih banyak mengakses konten pembelajaran, budayakan baca dan pahami isinya, membuka diri terhadap perbedaan, serta mengunggah hal positif dan bermanfaat. Dalam demokrasi media termasuk pilar keempat, karena dianggap lebih netral dan bebas dari unsur kekuasaan Negara,” katanya.

Narasumber terkahir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh DIANA AMBAWATI, ME.SY (Dosen IAIN Metro). Diana mengangkat tema “E-MARKET MENGANGKAT PRODUK UMKM”.

Diana menjabarkan alasan UMKM masuk e-market, antara lain menjangkau pasar lebih luas, meminimalisir kehilangan konsumen, masa pandemi orang membatasi interaksi dan keluar rumah, menjadi lebih professional, minimalisir biaya operasional, biaya pemasaran bisa disesuaikan, serta pertumbuhan lebih cepat. E-market terdiri dari, online shop, marketplace, dan e-commerce.

“E-market merupakan pasar yang terhubung dengan akses internet serta pasar tanpa sekat batasan. Persoalan yang muncul mengenai kesiapan UMKM masuk e-market, mencakup masyarakat tidak yakin dengan kemampuannya, tidak mengetahui cara untuk berjualan di e-market, serta tidak ingin mencari tahu,” jelasnya,

Webinar diakhiri, oleh RIBKA PRISKILLA ROMPIS, S. SOS (Penari, Entertainer, dan Influencer dengan Followers 10,2 Ribu). Ribka menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa situs marketplace akan menjadi layaknya pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan fitur penjualan serta fasilitas pembayaran yang aman. alasan UMKM masuk e-market, antara lain menjangkau pasar lebih luas, meminimalisir kehilangan konsumen, masa pandemi orang membatasi interaksi dan keluar rumah, menjadi lebih professional, minimalisir biaya operasional, biaya pemasaran bisa disesuaikan, serta pertumbuhan lebih cepat. 

Menurutnya, ciri-ciri internet safety atau sehat meliputi, log out akun, memakai password, password yang rumit dan kuat, tidak membuka web yang tidak dikenal atau link phising, menghapus history, serta meminimalisasi penggunaan wifi. Tips pemanfaatan media sosial bagi kalangan remaja sebagai media berdemokrasi dan bertolerasi diantaranya, memperkaya literasi global, membatasi penggunaan gawai, lebih banyak mengakses konten pembelajaran, budayakan baca dan pahami isinya, membuka diri terhadap perbedaan, serta mengunggah hal positif dan bermanfaat. Dalam demokrasi media termasuk pilar keempat, karena dianggap lebih netral dan bebas dari unsur kekuasaan Negara.(RED)