Webinar GN Literasi Nasional Lamsel: “Lindungi Diri dari Penipuan di Ruang Digital”

waktu baca 5 menit
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Sumatera II Kabupaten Lampung Selatan, Jumat, 30 Juli 2021

GANTANEWS.CO, LAMPUNG SELATAN – Gerakan Nasional Literasi Digital Nasional 2021 Sumatera II oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Kabupaten Lampung Selatan, Jumat, 30 Juli 2021, mengusung tema “Lindungi Diri dari Penipuan di Ruang Digital”.

Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengedukasi masyarakat dalam menggunakan digital platform di 77 kota/kabupaten aera Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung. Sedikitnya 600 peserta ikut dalam kegiatan ini dari profesi yang beragam, antara lain PNS, TNI / Polri, pelajar, penggiat usaha, pendakwah, bahkan orang tua.

Ada 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture di mana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Gubernur Provinsi Lampung H Arinal Djunaidi yang hadir sebagai keynote speaker dalam pengantarnya mengatakan bahwa tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital.

“Kita berharap kegiatan ini bermanfaat bagi peserta dan bisa mendorong kemajuan daerah masing-masing peserta,” kata Arinal Djunaidi.

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam sambutannya juga menyampaikan dukungannya pada kegiatan Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar menghadirkan sejumlah narasumber kompeten. Antara lain HARIQO WIBAWA SATRIA, M.HI (Direktur Eksekutif Komunikonten (Institut Media Sosial dan Diplomasi) dan CEO Global Influencer School). Ia tampil sesi KECAKAPAN DIGITAL, memaparkan tema “POSITIF, KREATIF, DAN AMAN DI INTERNET”.

Dalam pemaparannya, Hariqo menjelaskan digital skill di masa pandemi dengan mengajak masyarakat untuk mengambil bagian bidang yang disukai atau diminati, kegemaran atau passion, bidang keahlian, profesi, bidang yang dapat dilakukan untuk mendapat bayaran, misi, bidang yang dibutuhkan masyarakat, serta pekerjaan. Ruang kreativitas tanpa batas meliputi, optimalisasi media sosial, digital asset, freelance jasa, e-commerce dan dropship, serta investing atau trading.

“Tujuan berinternet yaitu untuk memotivasi orang membuka internet atau media sosial sebagai, untuk mencari hiburan, mempelajari sesuatu, serius berkarir dan berniat untuk menjadikan media sosial sebagai wadah sesuatu, serta mengisi waktu luang. Kreatifitas di internet, dengan cara menjadi warga Negara menjadi warga yang baik, membuat data masalah apa yang ada di daerah, serta berikan solusi dengan manfaatkan internet dan media sosial,” katanya.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh VIRNA LIM (Charlwoman os Sobat Cyber Indonesia). Virna mengangkat tema “MAIN AMAN SAAT BELANJA ONLINE”. Virna menjelaskan kemajuan teknologi jika tidak dibarengi dengan literasi digital yang baik, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat, Bangsa, dan Negara. Transformasi digital saat pandemi covid-19 mendorong terjadinya perubahan struktural yang sangat cepat pada bidang pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan belanja.

Virna menyampaikan cara aman saat belanja online antara lain, pastikan online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang dilakukan oleh situs tempat belanja, waspada dengan barang sangat murah, baca deskripsi produk yang akan dibeli, pilih cara pembayaran yang paling aman atau gunakan rekening bersama, simpan bukti transaksi, serta selalu gunakan perangkat pribadi.

Pada sesi BUDAYA DIGITAL, disarikan oleh SAKWAN, M.PD (Kepala SMPN 1 Kalianda dan Pegiat Pendidikan Savana Centre Provinsi Lampung).

Sakwan memberikan materi dengan tema “PENGGUNAAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR DI DUNIA DIGITAL”. Sakwan menjelaskan literasi digital adalah kemampuan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten atau informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal. kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.

“Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi. Bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai kaidah atau aturan. Dalam dunia digital, bahasa yang digunakan pun harus baik dan benar. Etika Internet adalah etika berkomunikasi di dunia nyata, seperti jujur, diksi yang baik, ramah, jelas dan mudah dimengerti. Aturan Inti etika internet, meliputi ingat, pengguna internet juga manusia, etika komunikasi dunia nyata berlaku di dunia maya, kenali aturan main di forum online, hargai waktu dan ‘kuota’ orang lain, dan tampil baik di dunia daring,” katanya.


Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh MOCH JOHAN PRATAMA, M.PSI., PSIKOLOGI (Praktisi Psikolog dan doven Universitas Lampung). Johan mengangkat tema “UPAYA MENCEGAH, MENDETEKSI, DAN MENYIKAPI CYBERBULLYING?”.

Johan membahas ciri-ciri korban bullying antara lain, tidak ingin bersekolah, perubahan mendadak dengan cara bicara, pengaduan berulang secara fisik, sering menangis, dan menarik diri dari pergaulan. Jenis cyber bullying meliputi, cyber stalking, flamming, outing, cyber harassment, impersonation, dan denigration.

Menurutnya, dampak korban cyber bullying meliputi, ketakutan bertemu teman, merusak emosi dan psikologis, dipermalukan, merasa terisolasi, kecewa dengan diri sendiri, paranoid, kehilangan kepercayaan diri, susah tidur, stress, dan depresi. Cara mencegah terjadinya cyber bullying ialah, tidak memberikan akses internet di kamar anak, komunikasi yang baik, tidak menanggapi pelaku, serta simpan bukti dan laporkan.


Webinar diakhiri, oleh GRACE AMALIANTY (Influencer dengan Followers 65,7 Ribu). Grace menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa kreatifitas di internet, dengan cara menjadi warga Negara menjadi warga yang baik, membuat data masalah apa yang ada di daerah, serta berikan solusi dengan manfaatkan internet dan media sosial. Cara aman saat belanja online antara lain, pastikan online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang dilakukan oleh situs tempat belanja, waspada dengan barang sangat murah, baca deskripsi produk yang akan dibeli, pilih cara pembayaran yang paling aman atau gunakan rekening bersama, simpan bukti transaksi, serta selalu gunakan perangkat pribadi.

“Etika internet, meliputi ingat, pengguna internet juga manusia, etika komunikasi dunia nyata berlaku di dunia maya, kenali aturan main di forum online, hargai waktu dan ‘kuota’ orang lain, dan tampil baik di dunia daring. Cara mencegah terjadinya cyber bullying ialah, tidak memberikan akses internet di kamar anak, komunikasi yang baik, tidak menanggapi pelaku, serta simpan bukti dan laporkan,” katanya.(RED)

Follow me in social media: