Webinar di Tulangbawang: “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial”

waktu baca 2 menit

Ekstrak:

Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, melalui Ditjen Aptika yang menargetkan hingga tahun 2024 bisa menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital. Khusus pada 2021 diproyeksikan sebanyak 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan mendapatkan literasi dibidang digital.

Untuk meraih target itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Lampung yaitu, Ir. H. Arinal Djunaidi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi ikut memberikan sambutannya.

GANTANEWS.CO, Tulangbawang – Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 bertajuk “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial” digelar di Tulangbawang, Sabtu 28 Agustus 2021.

Webinar membahas tentang BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.

Pembahasan tentang dampak positif dari internet diantaranya adalah memudahkan komunikasi berbagai lapisan masyarakat mulai terbiasa memanfaatkan internet untuk mengirim pesan, memudahkan pencarian informasi kemudahan akses internet memberikan informasi secara real time, memudahkan transaksi bisnis, sarana untuk belajar, dan media untuk berkarya.

Berinternet kreatif menciptakan karya baru yang memberikan manfaat, dan nilai tambah orang lain. Selain itu kebebasan ekspresi di dunia digital merupakan sarana untuk mewujudkan kebabasan pendapat dan kebebasan berekspresi namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan berpendapat dapat melalui media tidak pernah sebebas-bebasnya tanpa batas etika. Cara menyampaikan pendapat yang baik dengan cara hindari opini provokatif, mengetahui isu secara detail, sopan santun, memikirkan kembali pendapat.

Hal ini dikarenakan kita memiliki jejak digital yang tidak akan pernah benar-benar hilang. Jejak digital itu sendiri merupakan aktivitas berbagi pesan, seperti mengunjungi situs, mengunggah konten, meninggalkan komentar, mengisi data, menggunakan internet banking main game online, menggunakan ojek online, menonton youtube, dan apa saja yang diunduh.

Ada pula penyebarakan berita hoax memberikan dampak bagi kesehatan yaitu, dapat menimbulkan post traumatic syindrom, menimbulkan kecemasan, dan kekerasan, psikologi. Berita hoaks mendorong masyarakat mengambil tindakan sebagai tanggapan dari isi berita, akibatnya dapat menjadi konflik sosial ditengah masyarakat. Hal  ini tentu saja membahayakan integrasi nasional. Dalam beberapa kasus hoax juga digunakan sebagai media untuk mengadu domba, menyebar fitnah, dan membuat kepanikan.(RED)

Follow me in social media: