Virus Corona Varian MU: It’s a Matter of Time to Find the Answer

waktu baca 2 menit
IDI Ingatkan semua pihak mewaspadai varian MU

GANTANEWS.CO – Apakah virus Corona Varian MU sudah masuk ke Indonesia? Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjawab itu tinggal menunggu waktu saja, meskipun diperlukan pembuktian lebih lanjut.

“It’s a matter of time to find the answer,” kata Dicky, Jumat (10/09).

Soal masuknya varian Mu, jelasnya, sama seperti varian-varian sebelumnya, Alpha, Beta, dan Delta. Respons yang maksimal untuk mencegahnya pun sama, yakni penerapan protokol kesehatan 5M dan 3T maksimal, terutama di pintu masuk ke Tanah Air.

Dia mengingatkan pentingya proses karantina yang ketat.

Pengetatan itu sudah dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Salah satunya melalui pengetatan kebijakan karantina dan testing bagi pelancong dari luar negeri.

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia mengatakan pemerintah juga terus berkonsultasi dengan Badan Kesehatan Dunia, WHO guna memperbaharui informasi terkait varian MU atau B.1.621 yang diduga kebal dengan vaksinasi.

Dicky Budiman menjelaskan sejumlah cara efektif dalam mencegah Covid-19 varian Mu, yakni disiplin protokol kesehatan, vaksinasi serta penerapan tracing, testing, dan treatment (3T).

Kemudian 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi.

“Sebetulnya reaksi, respons, atau strateginya tetap sama, yaitu 3T, 5M, dan vaksinasi,” kata Dicky dalam keterangannya seperto dikutip dari Antara.

Menurut dia, Covid-19 varian Mu harus diawasi karena bisa cepat menular. Bahkan, kata dia, dalam sembilan bulan sudah terdeteksi di 43 negara.

“Itu berarti cepat,” kata dia.

Dia mengatakan varian Mu bisa menurunkan efikasi vaksin dan antibodi. Penyintas Covid-19 tetap berpotensi terinfeksi varian Mu sehingga masyarakat yang terinfeksi varian Delta atau terinfeksi Alpa tetap bisa terinfeksi dengan Mu.(dbs/adip)

Follow me in social media: