Unila Uji Coba Bensin Sawit: Inovasi Energi Terbarukan Berbasis Kelapa Sawit

waktu baca 2 menit
Universitas Lampung (Unila) melakukan uji coba bahan bakar dari kelapa sawit (Foto: Unila)

Gantanews.co – Universitas Lampung (Unila) baru-baru ini melakukan uji coba bahan bakar inovatif berbasis kelapa sawit di Gedung Kimia Unila. Inisiatif ini lahir dari hasil kolaborasi antara Tim Katalis Bertunas Unila, Jurusan Kimia Unila, dan Agroinvestama Group.

Dalam kegiatan ini, para peneliti Unila berhasil menciptakan bahan bakar baru bernama “Bensin Sawit Unila (BSU) 35,” sebuah terobosan yang menawarkan solusi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Menurut Prof. Wasinton Simanjuntak, salah satu pemimpin penelitian, inisiatif ini didorong oleh kebutuhan untuk menemukan sumber energi terbarukan yang lebih berkelanjutan, mengingat keterbatasan cadangan bahan bakar fosil di Indonesia. Wasinton mengungkapkan bahwa penelitian ini berfokus pada pemanfaatan kelapa sawit yang melimpah di Lampung.

“Minyak sawit diolah dan dipecah dengan bantuan katalis untuk menghasilkan biogasolin, yang bisa dikonversi menjadi berbagai jenis bahan bakar seperti bioavtur untuk pesawat terbang, biodiesel, dan tentunya bensin hijau atau biogasolin,” jelas Wasinton pada Rabu (4/9/2024).

Lebih lanjut, hasil uji coba menunjukkan performa yang positif. Dalam uji yang disaksikan oleh Petrus Tjandra dari Agroinvestama Group, campuran BSU 35—yang terdiri dari 35 persen biogasolin dari sawit dan 65 persen bensin Pertamax—telah berhasil diuji pada kendaraan bermotor. Hasilnya, kendaraan dapat beroperasi dengan normal, dan bahan bakar ini dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.

“Saya menyaksikan sendiri bahwa mesin kendaraan dapat menyala dengan baik dan berfungsi normal dalam aktivitas harian,” ungkap Petrus.

“Ini merupakan langkah maju dalam mendukung kelestarian lingkungan melalui penggunaan bahan bakar yang lebih hijau,” sambugnya.

Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, juga menyampaikan apresiasi yang besar terhadap keberhasilan uji coba ini. Beliau berharap agar BSU 35 dapat terus dikembangkan sehingga dapat digunakan lebih luas, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat umum di Provinsi Lampung.

“Saya sangat bangga dengan kerja keras tim penelitian ini. Ini adalah langkah besar dalam pengembangan energi terbarukan di Unila, dan saya berharap BSU 35 bisa segera diaplikasikan secara lebih luas,” ujar Lusi.

Inovasi energi berbasis kelapa sawit ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi lokal untuk Lampung, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mendukung upaya nasional dalam mencapai kemandirian energi berbasis sumber daya alam terbarukan. (red)

Follow me in social media: