Tupperware Selamat dari Kebangkrutan: Rencana Baru untuk Masa Depan

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Kabar baik datang dari Tupperware, perusahaan terkenal dalam industri alat penyimpanan makanan. Setelah menghadapi ancaman kebangkrutan, Tupperware telah mendapatkan persetujuan dari pengadilan di Amerika Serikat untuk menjual aset-asetnya kepada pemberi pinjaman. Keputusan ini dianggap sebagai langkah terbaik agar perusahaan dapat mempertahankan operasionalnya.

Baca juga: Tupperware Brands Corporation Siap Ajukan Kebangkrutan: Mengapa Perusahaan Terkenal Ini Menjadi Sorotan?

Menurut laporan dari Associated Press, hakim kepailitan Brendan Shannon menyatakan bahwa penjualan aset adalah opsi yang paling feasible bagi Tupperware dalam upayanya untuk bangkit. Spencer Winters, pengacara Tupperware, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mencari pembeli selama berbulan-bulan sebelum memutuskan untuk mengajukan kebangkrutan, namun tidak ada pihak yang bersedia menanggung utang besar perusahaan yang mencapai $818 juta.

Pemberi pinjaman, yang terdiri dari Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital, telah mengambil alih Tupperware. Dalam kesepakatan ini, mereka menyediakan dana tunai sebesar $23,5 juta dan menghapus sebagian utang yang ada, lebih dari $63 juta. Penjualan aset tersebut mencakup hak atas merek Tupperware dan berbagai aset di pasar-pasar penting seperti Kanada, Meksiko, Brasil, Amerika Serikat, Korea, China, Malaysia, dan India.

Selain itu, Tupperware juga memiliki rencana untuk menghentikan operasi di beberapa pasar dan beralih ke model bisnis baru yang lebih digital dan berbasis teknologi tinggi. Selama proses kebangkrutan, akses Tupperware ke dana operasional sempat terputus oleh pemberi pinjaman. Namun, kini telah terjalin kesepakatan untuk menyelesaikan proses tersebut dan mengembalikan kestabilan operasional perusahaan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Tupperware berusaha untuk bangkit dan beradaptasi dengan perubahan pasar, sekaligus mengembangkan inovasi baru untuk tetap bersaing di industri alat penyimpanan makanan. (red)

Follow me in social media: