TNI: Pasukan TNI di Lebanon Aman, Meski Markas UNIFIL Diserang Militer Israel

waktu baca 3 menit
Prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon

Gantanews.co – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto, memastikan bahwa seluruh prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon dalam kondisi aman, meski wilayah tempat mereka bertugas menjadi sasaran serangan militer Israel. Serangan tersebut terjadi sejak awal Oktober 2024, khususnya di sekitar Markas UNIFIL di Lebanon Selatan dan Ibu Kota Beirut.

“Semua prajurit TNI yang bertugas di Lebanon Selatan aman dan menjalankan tugas sesuai arahan dari komandan pasukan UNIFIL,” ujar Mayjen TNI Hariyanto.

Ia juga menyatakan bahwa dua prajurit TNI yang terluka dalam serangan Israel pada Kamis malam (10/10) di Naqoura sudah dalam kondisi membaik.

Baca juga: Israel Kembali Serang Markas UNIFIL: Tentara Sri Lanka Terluka Akibat Serangan Tank Merkava

Israel Serang Markas UNIFIL Dua Kali dalam Dua Hari

Militer Israel melancarkan serangan terhadap Markas Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon Selatan pada Kamis (10/10) malam. Serangan ini menyebabkan dua prajurit TNI yang bertugas di bawah mandat Dewan Keamanan PBB Resolusi Nomor 1701 terluka. Serangan pertama ini melibatkan artileri dan roket yang menargetkan markas UNIFIL di Naqoura.

Namun, serangan tidak berhenti di sana. Pada Jumat siang (11/10/2024), militer Israel kembali menyerang markas yang sama di Naqoura. Serangan kedua ini mengakibatkan satu prajurit Sri Lanka yang bertugas di lokasi tersebut terluka. Serangan kedua ini dilakukan dengan menggunakan tank Merkava Israel, yang merusak infrastruktur, termasuk menara pengamatan milik UNIFIL di jalur utama Tyre-Naqoura.

UNIFIL Serukan Penghormatan Terhadap Pasukan Perdamaian

Dalam menanggapi insiden ini, UNIFIL mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta semua pihak menahan diri dan menghormati keselamatan pasukan perdamaian PBB di Lebanon. Serangan yang ditujukan kepada personel PBB dianggap sebagai pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701, yang mengatur mandat kehadiran pasukan perdamaian di Lebanon.

Lebih dari 1.000 prajurit TNI saat ini bertugas bersama UNIFIL di Lebanon. Mereka tersebar di berbagai satuan, seperti Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), dan Satgas Civil-Military Coordination (CIMIC). Sebagian besar prajurit TNI beroperasi di darat, sementara Satgas MTF bertugas di laut.

PBB Tegas Tolak Tuntutan Israel

Sebelumnya, militer Israel sempat meminta agar pasukan perdamaian PBB di Lebanon meninggalkan markas mereka di Lebanon Selatan dengan dalih untuk keselamatan mereka. Namun, permintaan ini ditolak tegas oleh PBB. PBB menyatakan bahwa pasukan perdamaian PBB akan tetap menjalankan misinya sesuai mandat internasional yang diberikan, dan setiap serangan terhadap mereka adalah pelanggaran hukum internasional.

Walaupun menghadapi serangan berulang dari militer Israel, pasukan TNI yang tergabung dalam UNIFIL tetap bertahan dan menjalankan tugas mereka untuk menjaga perdamaian di Lebanon sesuai dengan mandat PBB. (Red/i)

Follow me in social media: