Tinjau Tatap Muka 100%, Walikota Eva: Kelas 6 SD dan 9 SMP di Bandar Lampung Dinyatakan Lulus Semua

waktu baca 2 menit

GANTANEWS.CO, BANDAR LAMPUNG — Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen. Semua Murid Antusias dan tampak bahagia mengikuti kegiatan proses belajar, Rabu (11/05).

Hal itu terlihat saat gantanews.co meliput Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana yang meninjau 4 sekolah yang ada di Bandar Lampung diantaranya SDN 1 Tanjung Agung, SMPN 5 Bandar Lampung, SMPN 33 Bandar Lampung dan SMPN 2 Bandar Lampung.

Walikota Eva mengatakan jika Minggu pertama dilaksanakannya PTM berjalan  baik, maka minggu berikutnya akan lebih baik lagi dan Ekstrakurikulerpun bisa dijalankan.

“Alhamdulillah hari ini kota Bandar Lampung melaksanakan tatap muka semua dari TK, PAUD, SD dan SMP. Untuk PAUD dan TK itu berjumlah 625 lebih itu dari swasta dan Negeri, dan untuk SD itu sekitar 235 dan juga SMP 135. Kita lihat perkembangan minggu ini,” kata Eva.

Eva juga mengimbau ke seluruh Kepala Sekolah dan Guru yang ada di Bandar Lampung mengingatkan dan memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya untuk memakai Masker dan menjaga Protokol Kesehatan.

“Tolong kita saling ingatkan jangan malah kita yang jadi contoh tidak baik tidak pakai masker. Sekarang, yang kita takutkan ini adalah penyakit yang menyerang di usia 16 kebawah berarti anak SMP, SD, TK dan PAUD yakni penyakit Hepatitis,” jelas Eva Dwiana

Selain itu, Eva juga mengatakan bahwa untuk semua anak-anak yang di kota Bandar Lampung baik itu kelas 9 SMP dan kelas 6 SD akan dinyatakan lulus.

“Kita semua sudah menetapkan bahwa semua anak-anak yang ada di Kota Bandar Lampung akan dinyatakan lulus. baik itu kelas 6 SD dan 9 SMP. dan untuk 1 SD sampai kelas 5 SD dan kelas 7 SMP dan 8 SMP akan naik semua. Tapi, kita juga harus mengingat kan bahwa mereka tetap harus belajar” katanya.

Kemudian, salah satu murid SMPN 2 Bandar Lampung. Aldinar Sabari mengaku bahagia dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

“Seneng dan bahagia sih bisa ketemu teman-teman dan belajar itu lebih gampang. Terus jugakan selama 2 tahun kita PTM masih 50 Persen dan sekarang sudah 100 Persen,” kata Aldinar Sabari.

Aldinar juga menjelaskan bahwa dalam Pembelajaran secara daring ia menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar yakni masalah Kuota dan Jaringan. Hal tersebutlah yang mengganggu kegiatan belajar secara Daring.

“Kesulitan belajar dirumah itu kadang kuota karena gak semua rumah itu ada WiFi , terus signal atau jaringan juga dan kadangkan kita gak pasti setiap hari buka hp karena di rumah tidak setiap anak mempunyai hp. Kadang ada yanh bareng sama orangtuanya atau sama adeknya,” tandasnya. (sptn)

Follow me in social media: