Tertarik dengan Pisang Mas, Dua Menteri dan Gubernur Kunjungi Tanggamus

waktu baca 4 menit

GANTANEWS.CO, Tanggamus– Dua Menteri Kabinet Indonesia Maju mengunjungi Kabupaten Tanggamus, Minggu (28/2/2021).

Kedua Menteri itu adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki serta Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil.

Turut mendampingi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan jajaran Forkopimda Lampung.

Kedatangan rombongan Menteri dan Gubernur disambut Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, Wakil Bupati Tanggamus Hi. AM. Syafii, Sekdakab Tanggamus Hamid H. Lubis, Forkopimda Tanggamus dan Corporate Affair PT. Great Giant Pineaple (GGP), Welly Soegiono, Ketua TP PKK Hj. Sri Nilawati Syafi’i, Ketua Dekranasda Ny. Nuraini Hamid Lubis, serta sejumlah Kepala OPD Tanggamus.

Kedatangan kedua Menteri adalah untuk melihat sentra Pisang Mas yang komoditasnya telah berhasil menembus pasar ekspor, serta hasil kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang ada di Kecamatan Sumberejo.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah kebun Pisang Mmas di Pekon Sumbermulyo. Di tempat ini kedua Menteri dan Gubernur Lampung, melihat langsung budidaya Pisang Mas, sampai proses panen.

Selanjutnya rombongan juga melihat proses pengepakan di Packing House Pisang Mas yang dikelola Koperasi Tani Hijau Makmur.

Corporate Afair PT. GGP, Welly Soegiono dalam laporannya mengatakan bahwa PT. GGP telah bermitra dengan petani pisang mas di Kabupaten Tanggamus sejak tahun 2017.

“Adapun konsepnya sharing value  bukan bagi hasil. Untuk di Tanggamus ini ada 400 ha lahan pisang mas yang tersebar ditujuh kecamatan dengan 10 packing house. Total petani yang menjadi binaan ada 800 orang. Adapun sistemnya pisang petani dibeli koperasi dan perusahaan dengan sistem kontrak membeli pisang petani dari koperasi,” kata Welly.

Dilanjutkan Welly, untuk modal saat ini masih swadana. Maka dari itu, pihaknya berharap ada bantuan pendanaan dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada kelompok tani khususnya yang membudidayakan pisang mas.

”Dimasa Pandemi ini untuk permintaan pisang tidak berpengaruh, produk pisang Sumberejo ini sempat ekspor ke China dan Singapura, dan Maret ini rencana ekspor perdana ke Jepang,” imbuh Welly.

Sementara Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani berharap kunjungan Menkop UKM dan Menteri ATR/BPN dapat mensupport pelaku UMKM dan petani yang ada di Tanggamus.

Bupati menerangkan, di Kabupaten  Tanggamus terdapat 283 koperasi, namun yang aktif hanya 82.

“Maka dari itu perlu ada pendampingan, sehingga koperasi dapat bangkit ditengah Pandemi Covid 19.”

“Kami pemerintah daerah juga mengucapkan terimakasih kepada PT. GGP yang sudah memberi pendampingan dan wawasan kepada para petani, dan kami juga meminta bantuan bibit alpukat untuk disalurkan kepada rumah rumah masyarakat,” ujar bupati.

Lebih lanjut Bupati juga berharap, kepada Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil untuk mendorong percepatan realisasi Kawasan Industri Tanggamus (KIT) yang hingga sekarang belum dapat diwujudkan.

”Semoga Bapak Menteri dapat mempercepat merealisasikan pembangunannya, sebab KIT sudah masuk dalam program strategis nasional,” harap Bupati.

Adapun Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mengapresiasi kerjasama petani dengan PT GGP yang sudah memiliki pangsa pasar luas. Gubernur juga mendukung agar pisang mas dan produk pertanian lain diseluruh Lampung dapat berkembang.

“Di Lampung ini potensi pertaniannya luar biasa. Apalagi PT GGP sudah ada teknologi dan pasar sudah disiapkan. Untuk lahan tidak perlu takut, masih banyak lahan di Lampung ada sekitar 35 juta ha dan sawah 457 ha. Untuk lainnya ada singkong, jagung dan pisang. Ini cocok dikembangkan dimasa mendatang,” kata Arinal.

Sementara, Menkop UKM, Teten Masduki memuji sistem kemitraan antara koperasi, petani dan perusahaan yang sudah terjalin dengan sangat baik. Teten berharap dengan sistem kemitraan ini tumbuh jiwa entrepreneur dikalangan petani dan pelaku UMKM.

“Menurut saya, adanya sistem kemitraan ini sangat bagus, dan ini menjadi salah satu strategi kami dalam mendorong UMKM naik kelas. Kami juga mempunyai program kehutanan sosial, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dimana setiap KK dapat mengelola lahan 2 ha selama 35 tahun dan membangun corporate farming. Untuk mewujudkan itu perlu konsolidasi kelompok petani dalam skala ekonomi,” kata Teten.

Sementara Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil mengatakan bahwa tujuan kedatangannya untuk melihat budidaya pisang mas yang memiliki kualitas ekspor dengan dibantu oleh peran perusahaan.

”Ini sangat bagus, harapannya bisa dikembangkan didaerah lain konsep seperti ini. Untuk kementerian ATR/BPN dalam hal ini mendukung reforma agraria,” ujar Sofyan.

Dalam kesempatan itu diserahkan juga bantuan berupa 5 unit alat angkut roda tiga dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) kepada kelompok tani setempat. (Kominfo)

Follow me in social media: