Tangisan PUTRI Candrawathi, Saya dan Kalian #putrijgnmenangis

waktu baca 2 menit
PUTRI Cendrawati menangis, air matanya berlinang di ruang sidang.

Oleh: Iwa Perkasa

PUTRI Candrawathi menangis, air matanya berlinang di ruang sidang. Saya juga menangis, kalian (mungkin) tidak. Putri mungkin bohong, berusaha menutupi aibnya. Duhai kalian yang terlanjur membenci dengan perbuatan suaminya, Ferdi Sambo, tak elok membully tangisannya. Kesedihan Putri kalian komentari dengan analisa macam-macam. Kalian kejam.

Putri (mungkin) bersalah dan kalian telah menghukumnya. Kalian vonis dia bersandiwara, lalu bergaya seperti sok tau dengan relung hati seorang manusia. Kalian sebut cucuran air mata Putri modus dan pura-pura belaka. Hati kalian terbuat dari apa.

Hak Putri Cendrawati untuk menangisi dirinya, dan ingat kalian tak punya hak untuk mencela. Mengapa kalian tidak diam saja, ketimbang mengeraskan perasaan yang saya yakin itu tidak kalian suka.

Jujur saja, saya meyakini hati yang menangis dan air mata yang berlinang terjadi alami, tidak mudah diskenariokan dengan sempurna. Lalu kalian seenaknya mengatakan luapan emosi Putri tersebut tidak dapat dipercaya.

Apa hebat Anda hingga mampu mengukur kedalaman emosi manusia. Kalian kejam tak berperasaan.

Putri (mungkin) saja bermasalah dan berusaha mencari cara agar memperoleh hukuman se ringan-ringannya. Biarkan saja hakim memutuskannya.

Cerita Putri (mungkin) karangan belaka, tapi kalian sebenarnya tidak tahu apa-apa, kecuali sedikit saja.

Silakan kalian mencoba menangis berpura-pura dengan linangan air mata tak henti di depan kamera dan khalayak banyak orang. Apa kalian bisa.

Putri (mungkin) bersalah. Kita juga!

(IP)