Studi Tiru Kepala SD Bandar Lampung: Amati, Tiru, dan Modifikasi untuk Pendidikan Lebih Baik
Gantanews.co – Sebanyak 138 kepala sekolah dasar (SD) negeri dan swasta di Kota Bandar Lampung mengikuti program studi tiru untuk memperluas wawasan dan meningkatkan mutu pendidikan. Program ini bertujuan mengamati, meniru, serta memodifikasi praktik terbaik dari satuan pendidikan yang telah berhasil menerapkan sistem pembelajaran unggulan.
Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD Bandar Lampung, Taufik Hidayat, mengungkapkan bahwa studi tiru ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Selama tiga hari terakhir, rombongan kepala SD Bandar Lampung mengunjungi sekolah-sekolah acuan dan berdiskusi langsung dengan pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
“Saat berkunjung ke SD Negeri Model Malang, kami disambut langsung oleh Kepala Disdikbud Malang, Bapak Suwarjana. Beliau sangat mengapresiasi upaya kami untuk belajar dan mengadopsi inovasi pendidikan yang diterapkan di Malang,” ujar Taufik, Rabu (26/2/2025).
Meningkatkan Mutu Pendidikan dari Hasil Studi Tiru
Dari studi tiru ini, para kepala sekolah memperoleh berbagai wawasan baru. Salah satunya adalah sistem pembiayaan pendidikan di Kota Malang yang tidak hanya bergantung pada dana BOS nasional, tetapi juga mendapatkan dukungan dari dana BOS daerah.
“Dana BOS daerah ini memungkinkan sekolah memberikan pembelajaran yang lebih optimal. Konsep seperti ini perlu kita pelajari dan, jika memungkinkan, diterapkan di Bandar Lampung,” tambah Taufik yang juga menjabat sebagai Kepala SD Negeri 1 Palapa, Tanjungkarang Pusat.
Selain aspek pembiayaan, studi tiru juga mengungkap peran besar masyarakat dalam mendukung pendidikan. Di Kota Malang, partisipasi masyarakat sangat tinggi dalam menyumbangkan dana, jasa, maupun barang guna menunjang aktivitas sekolah.
“Banyak siswa di sana yang berhasil meraih prestasi akademik dan non-akademik di tingkat nasional. Bahkan, menurut kepala sekolah di Malang, banyak kegiatan ekstrakurikuler dibiayai secara mandiri oleh wali murid. Ini adalah bentuk gotong royong yang sangat positif,” paparnya.
Studi Tiru Murni Inisiatif Kepala Sekolah, Tanpa Paksaan
Taufik menegaskan bahwa program studi tiru ini adalah inisiatif murni dari KKKS SD Bandar Lampung dan tidak ada unsur paksaan. Seluruh peserta membiayai keikutsertaannya sendiri dan telah menandatangani surat pernyataan sebagai bentuk kesediaan mereka.
“Kegiatan ini sudah direncanakan sejak 2023 dan dananya pun telah dihimpun sejak saat itu. Namun, karena berbagai alasan, keberangkatan sempat tertunda hingga akhirnya bisa terlaksana tahun ini,” jelasnya.
Taufik juga menyayangkan adanya pandangan negatif dari sebagian masyarakat terhadap program ini. Ia meminta masyarakat lebih bijak dalam menanggapi kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan ini.
“Kami bukan anti-kritik, namun harapannya jika ada keberatan atau masukan, bisa disampaikan langsung kepada kami, bukan melalui media sosial atau portal berita dengan nada provokatif,” tegasnya.
Menurutnya, studi tiru ini hanya melibatkan kepala SD negeri dan swasta di Bandar Lampung dan tidak berkaitan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
“Kami berharap program ini bisa menjadi motivasi bagi kepala sekolah dalam mengembangkan sekolahnya masing-masing, bukan malah menjadi bahan polemik di masyarakat,” pungkasnya. (Novis)