Sosialisasi IPWK: Ali Wardana Tegaskan Perbedaan Suku Agama Perkuat Persatuan

waktu baca 3 menit
Anggota DPRD Bandarlampung Ali Wardana melaksanakan sosialisasi IPWK di Kelurahan Sukamenanti Baru Kedaton. (foto : ist)

GANTANEWS, Bandarlampung – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Ali Wardana, SIP, melaksanakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Kelurahan Sukamenanti Baru Kecamatan Kedaton, Sabtu (18/3/2023).

Ali Wardana mengucapkan banyak terimakasih kepada tokoh agama, masyarakat dan pamong yang sudah hadir mengikuti kegiatan pembinaan Ideologi Pancasila.

Ali Wardana anggota DPRD Kota Bandarlampung yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Bandarlampung ini menyampaikan, sebagai warga yang pancasilais sudah semestinya paham dan mengerti bahwa perbedaan suku bangsa dan agama menjadi penguat persatuan.

Oleh sebab itu, kata Ali Wardana masyarakat Bandarlampung khususnya di Kecamatan Kedaton musti paham dengan kamajemukan yang ada. Seperti kejadian yang terjadi di Rajabasa ada seorang Ketua RT membubarkan orang yang sedang beribadah kurang tepat. Caranya tidak tidak pas, padahal masalah tersebut bisa dibicarakan dulu dengan aparat terkait tidak boleh bertindak sendiri.

“Terlebih menjelang bulan Ramadhan tahun ini kita harus betul-betul menjaga toleransi beragama, demi terwujudnya warga negara yang toleran,” ujar Ali Wardana.

Karena Hubungan agama dan negara adalah hubungan saling membutuhkan, di mana agama memberikan kerohanian yang dalam berbangsa dan bernegara sedangkan negara menjamin kehidupan keagamaan.

Oleh karena itu, Pancasila mustinya menjadi landasan dalam bernegara dan menjadi teologi agama-agama. Tujuannya untuk menjaga sikap saling menghargai perbedaan. Menjaga kesantunan dan keramahan dalam kehidupan sosial keagamaan.

Narasumber Rudi Antoni, SH, MH, dosen FH Universitas Tulang Bawang (UTB) Lampung menyampaikan, Pancasila sebagai pondasi. Sebuah bangsa sangat butuh dengan Ideologi. Ideologi di dunia ada 2 yaitu, ada yang menganut Ideologi Liberal dan Sosialis. Paham negara dikenal dengan masyarakat dikenal dengan individualisme. Kemudian, paham Sosialis. Paham ini digunakan oleh negara-negara Eropa Timur dan Asia.

Indonesia Ideologi Pancasila, para pendiri Bangsa ini sangat luar biasa dengan menggali nilai luhur bangsa dengan Ideologi Pancasila. Benar-benar ideologi yang original dari budaya bangsa.

Nilai Pancasila sangat up todate sampai saat ini. UUD telah mengalami amandemen. Tapi Ideologi Pancasila tidak bisa diamandemen. “Pancasila sebagai kebutuhan dalam hidup, semoga kita akan lebih baik,” ujar Rudi.

“Sebagai bagian bangsa kita punya tanggungjawab untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila karena tidak ada salah dalam Pancasila.

Sementara itu, narasumber dosen Universitas Bandar Lampung (UBL) Ansori, SH, MH, mengajak masyarakat agar mengingatkan anak-anak untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Jangan tinggalkan nilai Pancasila karena tidak bertentangan Al-Quran dan Hadits.

Ansori mengatakan, Pancasila yang lahir 1 Juni 1945, sebagai perekat bangsa. Saat ini kita sudah dipengaruhi oleh budaya individualistik. Karena itu, Pancasila yang sangat otentik dengan perkembangan zaman, nilai-nilai yang terkandung di dalam perlu terus diterapkan.

Di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai agama dan nilai kemasyarakatan (hablu minallah dan hablu minannas).
Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.

Ansori juga mengingatkan kepada peserta terutama ibu-ibu jangan mudah mengeshare informasi-informasi yang belum jelas. Apalagi informasi yang sifatnya menjelekkan atau menghina orang lain, karena akan berurusan dengan hukum.

Kegiatan IPWK yang dilaksanakan oleh Ali Wardana selain dihadiri para tokoh masyarakat dan agama juga pemuda. (*)

Follow me in social media: