Sidang Tahunan MPR Terakhirnya, Jokowi Minta Maaf, Pamitan, dan Paparkan Capaian Strategis Pemerintah
Gantanews.co – Presiden Joko Widodo menyampaikan laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR dan DPD RI 2024 yang digelar di Jakarta pada Jumat (16/8). Sidang tahunan ini menjadi momen penting karena merupakan yang terakhir kali diikuti oleh Presiden Jokowi sebelum masa jabatannya berakhir.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf dan berpamitan kepada seluruh rakyat Indonesia. Ia berterimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia telah bersama-sama melintasi tantangan dan perubahan selama 10 tahun ini dengan kuat
“Kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada, yang selama 10 tahun ini telah dengan kuat bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan, menapaki langkah demi langkah, dan menghadapi terjadinya perubahan demi perubahan, sehingga kita sebagai sebuah bangsa yang besar bisa sampai pada titik ini,” kata Presiden Jokowi, seperti dalam tayangan langsung melalui akun YouTube DPR RI.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga memaparkan berbagai capaian signifikan pemerintah selama satu dekade terakhir, mencakup bidang pembangunan, perekonomian, kesejahteraan, teknologi, digitalisasi, dan hukum.
Pembangunan: Infrastruktur yang Terus Berkembang
Pemerintah telah berhasil membangun 2,7 ribu kilometer jalan tol baru, 6 ribu kilometer jalan nasional, serta 50 pelabuhan dan bandara baru. Selain itu, sepanjang 366 ribu kilometer jalan desa dan 1,9 juta meter jembatan desa telah diselesaikan. Pemerintah juga berhasil membangun 43 bendungan baru serta jaringan irigasi seluas 1,1 juta hektare yang semakin memperkuat ketahanan pangan nasional.
Perekonomian: Pertumbuhan yang Stabil dan Logistik yang Efisien
Di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga di kisaran 5%. Biaya logistik mengalami penurunan drastis hingga 24% dari sebelumnya 14% pada tahun 2023, menunjukkan peningkatan efisiensi distribusi barang. Pembangunan smelter dan industri pengolahan nikel, bauksit, dan tembaga turut membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja baru, menjadi bukti konkret komitmen pemerintah dalam memperkuat hilirisasi industri.
Kesejahteraan: Penurunan Angka Kemiskinan dan Stunting
Presiden juga menyoroti pencapaian penting dalam kesejahteraan masyarakat. Angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 6,1% menjadi hanya 0,8% pada tahun 2024. Angka stunting pun turun drastis dari 37,2% menjadi 21,5% pada 2023. Selain itu, tingkat pengangguran berhasil dikurangi dari 5,7% menjadi 4,8% pada 2024, serta alokasi anggaran sebesar Rp361 triliun selama 10 tahun terakhir digunakan untuk lebih dari 92 juta peserta JKN setiap tahun.
Teknologi dan Digitalisasi: Akses Internet dan Elektrifikasi Meningkat
Pemerintah terus mendorong digitalisasi dengan melahirkan INA Digital, layanan pemerintah terintegrasi yang mempermudah akses masyarakat terhadap berbagai layanan. Hingga 2024, cakupan internet nasional diproyeksikan mencapai 79%, sementara cakupan elektrifikasi berhasil meningkat menjadi 99%, menunjukkan komitmen dalam mempercepat pembangunan teknologi dan digitalisasi di seluruh pelosok negeri.
Hukum: Perlindungan Perempuan dan Anak Ditingkatkan
Dalam bidang hukum, disahkannya Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) menjadi langkah penting dalam perlindungan perempuan dan anak-anak di Indonesia, menegaskan komitmen pemerintah terhadap penegakan hak asasi manusia.
Presiden Joko Widodo menutup pidatonya dengan menggarisbawahi pentingnya persatuan dan kerja keras dalam mencapai Indonesia yang lebih maju.
“Ini adalah bukti bahwa persatuan, kerukunan, kerja keras, dan kegotongroyongan kita dapat membawa Indonesia melompat lebih tinggi lagi,” ujarnya dengan penuh keyakinan. (red)