Selisih Paham Karena Urusan Perut, Warga Tutup Pintu Masuk Dermaga Bom Kalianda

waktu baca 2 menit
Puluhan Warga Lingkungan I Kalianda Bawah menutup pintu masuk Dermaga Bom Kalianda karena selisih paham dan kecewa dengan pengurus Koperasi Mina dermaga, Senin, (30/8/2021).

GANTANEWS.CO, LAMPUNG SELATAN Puluhan Warga Lingkungan 01 Kalianda Bawah menutup pintu masuk Dermaga Bom Kalianda Lampung Selatan. Hal ini diduga karena selisih paham dengan kepengurusan Koperasi Mina dermaga.

Nikmatullah (58), Ketua RT setempat saat di temui gantanews.co di lokasi, senin (30/08) mengatakan warga kecewa dengan pengurus koperasi Mina Dermaga.

Alasannya, uang salar (retribusi) selama sebulan berjalan untuk petugas jaga malam warga sekitar lingkungan Dermaga yang diterima tidak sesuai dengan resiko pekerjaan dan tidak mencukupi Kebutuhan sehari-hari.

“Semua kegiatan jaga malam serta keamanan mau di ambil alih Koperasi, uang salar yang jadi pendapatan petugas jaga malam warga dua lingkungan sudah diambil alih koperasi jadi kami hanya menonton aja, sedangkan kalo ada keributan serta hal yang tidak di inginkan pasti RT yang turun tangan,” katanya.

Salah satu Petugas jaga malam Ismail (45) mengungkapkan, sebelum dikelola koperasi, honor dari mengumpulkan salar dari pedagang mencapai Rp1,6 juta per orang. Setelah dikelola koperasi hanya Rp900 ribu.

“Sebelum diambil koperasi penghasilan kami cukup untuk dapur, sekarang tidak, kami bertanggung jawab, jika ada kehilangan kami mengganti barang yang hilang,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Koperasi Mina Dermaga Sobri saat dihubungi mengatakan tidak ada pengurangan honor. Menurutnya, pungutan salar selama sebulan sudah ada yang mencatatnya.

“Tidak ada pengurangan Honor hasil penarikan salar yang kita kelola. Bulan ini terkumpul sekitar Tujuh Jutaan. Dana itu kita potong untuk uang Kebersihan dan mobil sampah. Sisanya sekitar lima jutaan dan dibagi untuk petugas jaga malam per orang dan pengurus kuliner, sisanya ada buat juru catat  penarikan salar, setelah di tertibkan nanti kalau ada lebih kita akan bagi ke Lingkungan,” katanya.

Plt Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Dwi Jatmiko Saat di hubungi Via Telepon membenarkan adanya selisih paham, dia menyarankan agar diselesaikan secara kekeluargaan.

“Ia ada kesalah pahaman sedikit ,saya sudah memerintahkan KUPT untuk menyelesaikannya  secara kekeluargaan saja, mudah mudahan dapat  di selesaikan secara musyawarah,” ujarnya.

Laporan : Dendi Hidayat