Sejarah Baru: Bitcoin Melesat Melebihi Saudi Aramco, Jadi Ancaman Google, Microsoft, dan Apple

waktu baca 3 menit

Gantanews.co – Bitcoin mencetak sejarah baru dengan menembus daftar 10 kelas aset terbesar di dunia, bahkan mengalahkan perusahaan raksasa seperti Saudi Aramco, pada Rabu (20/11).

Melansir companiesmarketcap, kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini mencapai $1,826 triliun atau sekitar Rp28.896 triliun (dengan kurs Rp15.825/US$)!

Dengan kapitalisasi pasar sebesar itu, Bitcoin kini berada di posisi ketujuh, melampaui Saudi Aramco yang bertahan di posisi kedelapan. Di bawah Bitcoin, ada Silver di peringkat sembilan, dan Meta Platforms (Facebook) di posisi sepuluh.

Bitcoin Menyalip Raksasa Energi Dunia

Saudi Aramco, yang dikenal sebagai produsen minyak terbesar di dunia, telah memimpin industri energi global selama puluhan tahun. Meski menghadapi tantangan ekonomi, geopolitik, dan krisis internal, Aramco tetap menjadi salah satu perusahaan paling menguntungkan di dunia. Didirikan lebih dari 90 tahun yang lalu, perusahaan ini telah membuktikan diri sebagai pemain utama yang mampu bertahan dalam berbagai ujian waktu.

Namun, keberhasilan Bitcoin dalam menembus urutan aset terbesar dunia memperlihatkan sebuah perubahan yang signifikan dalam lanskap ekonomi global. Keberadaannya yang baru berusia sekitar 15 tahun, sangat kontras dengan perusahaan-perusahaan lama yang sudah beroperasi puluhan tahun.

Kenaikan Drastis Bitcoin: Dari Pemilu AS Hingga ETF yang Meningkat

Perjalanan Bitcoin ke posisi ketujuh dalam daftar kelas aset terbesar dunia tak terlepas dari lonjakan harga yang pesat. Sejak pemilu AS 2024, harga Bitcoin melonjak lebih dari 30%, menunjukkan momentum yang kuat tanpa tanda-tanda akan melambat. Tekanan beli yang agresif menjadi salah satu faktor utama dalam reli harga Bitcoin.

Selain itu, investor semakin tertarik dengan Bitcoin, terlihat dari tingginya aliran dana yang masuk melalui Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin Spot yang tercatat sejak Januari 2024. Hingga 18 November 2024, total aliran dana ETF Bitcoin tercatat sebesar $27.716 juta (sekitar Rp438 triliun). Bahkan, pasca pemilu AS, inflow ETF Bitcoin mencapai $4.214 juta, setara dengan 15,2% dari total aliran dana pada tahun ini.

Apa yang Akan Terjadi Jika Harga Bitcoin Terus Melonjak?

Melihat tren positif yang terus berlanjut, jika harga Bitcoin terus menanjak dan mencapai $109.000, maka Bitcoin akan melampaui Alphabet (Google) dan menempati posisi keenam sebagai aset terbesar di dunia. Pergerakan ini tentu akan menjadi ancaman bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Apple, yang selama ini mendominasi dunia teknologi.

Bitcoin yang kini sudah menempati posisi ketujuh dalam daftar kelas aset terbesar dunia, menunjukkan betapa cepatnya aset kripto ini berkembang dalam waktu singkat. Dengan minat investor yang semakin besar, terutama melalui dana yang diperdagangkan di bursa, tidak mustahil Bitcoin akan terus melampaui perusahaan-perusahaan besar di masa depan.

Perkembangan ini menjadi bukti bahwa masa depan ekonomi global bisa saja dipengaruhi oleh aset kripto yang lebih muda ini, mengguncang dominasi perusahaan lama. (red)

Follow me in social media:
adv adv