Sampah di Bandar Lampung Melonjak 200 Ton per Hari Selama Ramadan
Gantanews.co, Bandar Lampung – Kemeriahan Ramadan di Bandar Lampung diwarnai dengan tumpukan sampah yang menggunung. Kenaikan konsumsi makanan selama bulan suci ini membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kewalahan.
Kepala DLH, Ahmad Husna, mengungkapkan bahwa volume sampah melonjak 200 ton per hari. “Biasanya kita hanya mengangkut 800 ton sampah per hari. Nah, selama Ramadan ini jadi 1.000 ton,” ungkap Husna. Lonjakan ini setara dengan 25% kenaikan, dan menjadi beban berat bagi DLH.
Sampah makanan dan kemasan menjadi penyumbang utama. Sisa hidangan buka puasa dan tradisi sahur on the road diduga menjadi penyebab utama. Ditambah lagi, kebiasaan masyarakat yang kurang disiplin dalam membuang sampah memperparah situasi.
DLH Berjibaku Melawan Sampah
Meskipun kewalahan, DLH tidak tinggal diam. Petugas kebersihan bekerja keras mengangkut sampah dari rumah-rumah warga dan mengantarkannya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung.
DLH juga menjalin kerjasama dengan 10 bank sampah di Bandar Lampung. Bank sampah ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA dengan mendaur ulang dan memanfaatkan sampah menjadi produk yang bermanfaat. Bank-bank sampah ini tersebar di Kemiling, Panjang, Sukabumi, dan beberapa wilayah lainnya.
Peternak Magot Turun Tangan
Upaya DLH tak berhenti di situ. Mereka juga melibatkan peternak magot untuk membantu mengurai sampah organik. Magot, larva lalat BSF, dikenal efektif dalam menguraikan sampah organik menjadi kasgot atau pupuk organik.
Masyarakat Diminta Bekerja Sama
Upaya DLH dan peternak magot tak akan cukup tanpa peran aktif masyarakat. Husna mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah dari rumah.
“Mari kita jaga kebersihan lingkungan bersama-sama. Buanglah sampah pada tempatnya dan pilah sampah dari rumah,” pintanya.
Dampak yang Mengintai
Lonjakan sampah selama Ramadan ini bukan tanpa risiko. Penumpukan sampah dapat menimbulkan bau tak sedap, menjadi tempat berkembang biak serangga dan penyakit, serta mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk mengatasi masalah sampah di Bandar Lampung, khususnya selama bulan Ramadan.
Harapan Solusi Berkelanjutan
Diharapkan ke depannya, DLH dapat meningkatkan kapasitasnya dalam menangani sampah. Perluasan TPA, pengadaan armada truk sampah, dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar menjadi kunci utama.
Bulan Ramadan memang identik dengan peningkatan ibadah dan kebersamaan. Namun, jangan sampai kemeriahannya terganggu oleh permasalahan sampah. Mari jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah. Dengan pola pikir bijak dan tindakan nyata, kita bisa bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan Ramadan yang lebih nyaman dan sehat di Bandar Lampung. (int)