Gantanews.co – Pada Selasa pagi (24/12/2024), nilai tukar rupiah mengalami penguatan tipis terhadap dolar AS. Dolar AS yang sebelumnya diperdagangkan di posisi Rp16.197, kini turun menjadi Rp16.180, mencatatkan penguatan sebesar 17 poin atau sekitar 0,10 persen. Kondisi ini tercatat di pasar antarbank Jakarta, di tengah pergerakan yang relatif tenang menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Lukman Leong, analis mata uang dari Doo Financial Futures, memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak menguat terbatas dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, dengan pasar yang lebih sepi akibat liburan, rupiah kemungkinan besar akan konsolidasi dengan kecenderungan penguatan yang terbatas.

“Perdagangan menjelang liburan yang lebih sepi cenderung membuat rupiah bergerak stabil dengan sedikit penguatan terhadap dolar AS,” ungkap Lukman seperti dikutip dari laman Antara pada Selasa (24/12/2024).

Selain itu, koreksi dolar AS juga dipengaruhi oleh data pemesanan barang tahan lama (durable goods) di AS yang menunjukkan penurunan 1,1 persen, lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi yang sebesar 0,4 persen. Perkiraan untuk hari ini, rupiah diprediksi akan berada di kisaran Rp16.150 hingga Rp16.250 per dolar AS.

Namun, Lukman juga menyoroti prospek penguatan dolar AS yang masih berlanjut pada tahun 2025, yang dapat mempengaruhi pelemahan rupiah. “Data ekonomi AS yang kuat dan kebijakan proteksionisme yang mungkin diterapkan oleh Trump dapat berpotensi meningkatkan inflasi dan suku bunga The Fed, yang pada gilirannya memperburuk posisi rupiah,” jelasnya. Pada kuartal pertama 2025, dia memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp16.300 hingga Rp16.500 per dolar AS.

Sementara itu, di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 2,23 poin atau 0,03 persen ke level 7.098,67. Namun, untuk kelompok saham unggulan, Indeks LQ45 justru mencatatkan penurunan sebesar 2,12 poin atau 0,25 persen, berada di posisi 833,63. (red)