Gantanews.co – Kurs rupiah pada perdagangan Selasa (15/10), dibuka menguat, dipicu oleh sentimen domestik yang positif. Meningkatnya nilai tukar ini dikaitkan dengan kemungkinan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto yang baru terpilih.
Pada awal sesi perdagangan, rupiah tercatat menguat 30 poin atau 0,19 persen, menjadi Rp15.536 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di level Rp15.566 per dolar AS. Sentimen positif ini didorong oleh spekulasi bahwa Sri Mulyani, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan, akan mengambil posisi penting dalam struktur pemerintahan mendatang.
Baca juga: Prabowo Panggil 49 Tokoh untuk Susun Kabinet: Sri Mulyani Kembali Dipercaya Sebagai Menkeu
Kendati ada optimisme domestik, prospek penguatan rupiah masih terbatas oleh dolar AS yang cenderung tetap kuat. Kondisi ini dipengaruhi oleh data-data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan kinerja yang solid, seperti laporan Non-Farm Payroll (NFP), yang mengurangi ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga AS lebih lanjut dalam waktu dekat.
Sebagai catatan, Lukman memprediksi bahwa rupiah akan berkonsolidasi atau bergerak datar menjelang rilis data perdagangan Indonesia yang dijadwalkan siang ini. Ia memperkirakan bahwa pergerakan rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp15.500 hingga Rp15.650 per dolar AS.
Dengan potensi penguatan yang terbatas namun adanya optimisme dari sektor domestik, investor dan pelaku pasar akan terus memantau perkembangan politik dan ekonomi dalam negeri yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah dalam waktu dekat. (red)