Rupiah Melemah ke Rp16.028 per Dolar AS, Ini Penyebabnya Menurut Pengamat
Gantanews.co – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Selasa (19/12/2023) pagi. Berdasarkan data transaksi antarbank di Jakarta, rupiah turun 26 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.028 per dolar AS dari posisi sebelumnya di Rp16.002 per dolar AS.
DIlansir dari laman Antara pada Selasa (17/12), pengamat pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan bahwa pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen positif yang masih menyelimuti dolar AS. Menurutnya, pergerakan dolar saat ini cenderung melakukan konsolidasi menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) yang dijadwalkan pada 19 Desember dini hari.
“Indeks dolar AS pagi ini bergerak di level 106,77, sedikit lebih rendah dibandingkan kemarin di angka 106,85. Namun, tren positif masih terlihat di tengah data ekonomi AS yang terus menunjukkan perbaikan,” ujar Ariston.
Salah satu data ekonomi yang mendukung penguatan dolar AS adalah Purchasing Managers Index (PMI) Komposit AS untuk bulan Desember yang dilaporkan naik menjadi 56,6 dari sebelumnya 54,9. Angka ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Selain itu, inflasi AS yang sulit bergerak turun menambah ekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga lebih lama.
“Walaupun ada kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) bulan ini, The Fed diperkirakan tetap akan memberikan sinyal kehati-hatian ke depan,” tambah Ariston.
Ariston memperkirakan pergerakan rupiah akan cenderung terbatas di tengah sentimen positif dolar AS. Meski demikian, ada potensi penguatan ke arah Rp15.950 per dolar AS jika rupiah mampu menembus level resisten di sekitar Rp16 ribu. Sementara itu, potensi pelemahan masih terbuka ke kisaran Rp16.020 per dolar AS.
Tak hanya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa pagi juga mengalami pelemahan tipis. IHSG dibuka turun 4,21 poin atau 0,06 persen ke level 7.254,42. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan ikut melemah 1,63 poin atau 0,19 persen ke posisi 860,11. (red)