Realisasi Investasi Indonesia 2024 Rp1.714 Triliun, Lampung Tertinggal dari Papua Barat!
Gantanews.co – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi sepanjang tahun 2024 yang mencapai Rp1.714 triliun. Angka ini mencakup penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN), mengalami peningkatan signifikan sebesar 26,3% dibandingkan tahun 2023.
Lonjakan Investasi dan Serapan Tenaga Kerja
Investasi PMDN tercatat sebesar Rp814 triliun dengan total 578.610 proyek, sementara investasi PMA mencapai 166.650 proyek dengan nilai investasi sebesar 60.014 juta dolar AS. Peningkatan ini juga berdampak pada serapan tenaga kerja yang tumbuh 34,69% dari 1.823.543 orang pada 2023 menjadi 2.456.130 orang pada 2024.
Namun, serapan tenaga kerja mengalami tren menurun sejak triwulan kedua 2024. Pada triwulan pertama, tenaga kerja terserap sebanyak 547.419 orang, meningkat menjadi 677.023 orang pada triwulan kedua. Namun, angka ini kembali turun menjadi 650.172 orang pada triwulan ketiga dan 580.916 orang pada triwulan keempat.
Subsektor dan Wilayah Investasi Terbesar
Berdasarkan subsektor, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menjadi sektor dengan investasi terbesar, mencapai Rp238 triliun. Sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menyusul dengan Rp189,8 triliun, sementara sektor pertambangan berada diposisi ketiga dengan Rp184 triliun.
Untuk wilayah tujuan investasi, PMDN paling banyak masuk ke Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, dan Kalimantan Timur. Sedangkan untuk PMA, provinsi dengan investasi tertinggi adalah Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Jakarta, Maluku Utara, dan Banten.
Secara keseluruhan, Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi mencapai Rp251,1 triliun, diikuti Jakarta Rp241,8 triliun, dan Jawa Timur Rp92,4 triliun. Riau dan Kalimantan Timur menyusul dengan Rp61 triliun dan Rp55 triliun.
Lampung Tertinggal di Peringkat 26
Ditengah lonjakan investasi nasional, realisasi investasi di Provinsi Lampung masih tertinggal. BKPM mencatat Lampung berada diperingkat ke-26 dari 38 provinsi dengan total 9.010 proyek senilai Rp9,6 triliun sepanjang 2024.
Untuk investasi PMDN, Lampung menempati peringkat ke-24 dengan 8.250 proyek senilai Rp7,2 triliun. Posisi ini menjadikan Lampung sebagai provinsi dengan investasi terendah di Pulau Sumatera.
Sementara itu, investasi PMA di Lampung sepanjang 2024 tercatat sebanyak 754 proyek dengan nilai investasi mencapai 102,9 juta dolar AS atau sekitar Rp1,68 triliun. Lampung menempati peringkat ke-23 secara nasional, bahkan masih tertinggal dari Papua Barat yang berada di peringkat ke-16. Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera, Lampung berada diposisi kelima setelah Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Riau, dan Sumatera Utara.
Tantangan dan Harapan Investasi di Lampung
Dengan posisi yang masih tertinggal, Lampung perlu menggenjot daya tarik investasinya agar tidak terus terpuruk diantara provinsi lain, terutama di Sumatera. Infrastruktur, regulasi, keamanan, serta kemudahan investasi menjadi faktor yang perlu diperhatikan agar lebih kompetitif ditingkat nasional. (red)