Gantanews.co – Ratusan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lampung mendatangi Mapolda Lampung untuk menuntut keadilan atas meninggalnya Riyas Nuraini, kader aktif mereka yang ditemukan tewas secara tragis di ladang jagung, Lampung Timur, Juli lalu. Kedatangan mereka pada Rabu (4/12) itu ditandai dengan doa bersama dan seruan agar kasus tersebut segera diungkap.
Mengenakan seragam hijau dan hijab putih, massa memenuhi Gedung Serba Guna (GSG) Presisi Mapolda Lampung. Ketua PW Fatayat NU Lampung, Wirdayati, menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan memberikan dukungan moril kepada pihak kepolisian sekaligus memastikan perkembangan penanganan kasus tersebut.
“Kami hadir di sini sebagai keluarga besar Fatayat NU untuk mendoakan almarhumah Riyas agar tenang di alamnya dan mendukung kepolisian dalam menuntaskan kasus ini,” ujar Wirdayati.
Menurutnya, Fatayat NU terus berkomunikasi aktif dengan kepolisian untuk memantau perkembangan penyelidikan.
“Kami mendesak agar kasus ini segera diselesaikan. Semua kader di Lampung Timur juga kami minta untuk mengumpulkan informasi sekecil apa pun yang bisa membantu penyelidikan,” tambahnya.
Riyas dikenal sebagai sosok ibu pekerja keras yang aktif berorganisasi. Kehilangan kader seperti Riyas menjadi luka mendalam bagi keluarga besar Fatayat NU.
Baca juga: Mayat Perempuan dalam Karung di Lampung Timur Terungkap, Sempat Hilang Sehari
Polisi Hadapi Kendala Bukti dalam Kasus Riyas
Di sisi lain, Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak, mengungkapkan bahwa minimnya bukti menjadi tantangan utama dalam mengungkap kasus ini.
“Kami telah memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian, tetapi tidak menemukan petunjuk berarti. Lokasi penemuan mayat berada di area yang minim pantauan,” jelasnya.
Pahala juga menyebutkan bahwa olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan dugaan kuat bahwa lokasi penemuan mayat bukanlah tempat eksekusi korban.
“Hingga kini, kami masih mendalami di mana kejadian sebenarnya berlangsung,” tambahnya.
Sebanyak 62 saksi telah diperiksa untuk menggali informasi lebih lanjut. Selain itu, tim kepolisian juga telah membawa sampel dari lokasi kejadian ke laboratorium forensik untuk pemeriksaan DNA.
“Penyelidikan masih berjalan intensif, dan kami terus berupaya mengumpulkan bukti baru untuk segera mengungkap kasus ini,” pungkas Pahala. (red)