Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini Secara Nasional: 4 Dapur di Lampung Siap Beroperasi, 1.000 BUMDes Siap Kelola
Gantanws.co – Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1). Program ini menjadi langkah besar untuk mengatasi malnutrisi, stunting, sekaligus memperkuat ekonomi lokal. Tahap awal program ini akan menyediakan makanan bergizi bagi pelajar sekolah, ibu hamil, dan balita secara bertahap.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam keterangannya pada Minggu malam, mengungkapkan bahwa 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah siap beroperasi.
“Berdasarkan data dari BGN, tahap awal ini melibatkan 190 dapur MBG yang sudah beroperasi. Kami berharap, hingga akhir 2025, jumlahnya bisa meningkat menjadi 5.000 dapur yang melayani hingga 20 juta penerima manfaat,” ujar Hasan.
Dampak Ekonomi Lokal
Hasan juga menekankan efek domino dari program ini terhadap penguatan ekonomi lokal. Dengan melibatkan UMKM, petani, peternak, dan nelayan sebagai pemasok utama, MBG diharapkan tidak hanya menyelesaikan persoalan gizi tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Seperti yang disampaikan Pak Prabowo, ini bukan sekadar program sosial, melainkan investasi masa depan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Titik-Titik Dapur MBG di Lampung
BGN telah mengaktifkan 190 SPPG di berbagai wilayah Indonesia. Di Provinsi Lampung sendiri, terdapat empat titik dapur layanan gizi, yaitu:
- Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah
- Kecamatan Pringsewu, Pringsewu
- Kecamatan Baradatu, Way Kanan
- Kecamatan Blambangan Umpu, Way Kanan
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa program ini akan menjangkau sekitar tiga juta penerima manfaat pada tahap awal dan diperluas hingga mencapai 17 juta orang pada akhir 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung, Zaidirina, juga menyatakan kesiapan Lampung mendukung program ini.
“Di Lampung, ada sekitar 1.000 BUMDes yang siap mendirikan dan mengelola dapur umum. Namun, kami masih menunggu petunjuk teknis terkait pengelolaannya,” ujarnya, seperti dikutip dari laman ANTARA pada Senin (6/1).
Dengan pendekatan terpadu, Program MBG diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan dampak signifikan dalam mengurangi angka stunting. Pemerintah optimis program ini mampu mendorong pembangunan berkelanjutan, terutama di wilayah pedesaan. (red)