Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah, Sunhaji Terima Permintaan Maaf dengan Lapang Dada

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Presiden Prabowo Subianto memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal sebagai Gus Miftah, terkait pernyataannya yang sempat viral terhadap seorang pedagang es teh bernama Sunhaji. Teguran ini muncul setelah video yang menampilkan candaan Gus Miftah kepada Sunhaji mendapat sorotan luas di media sosial.

Menurut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, teguran tersebut disampaikan Presiden melalui Sekretaris Kabinet. Presiden meminta agar Gus Miftah segera meminta maaf langsung kepada Sunhaji.

“Presiden sangat menyesalkan kejadian ini dan menegaskan pentingnya menghormati rakyat kecil yang setiap hari berjuang mencari nafkah,” ujar Hasan dalam pernyataannya, Rabu (4/12).

Permintaan Maaf Secara Langsung

Gus Miftah, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, telah mendatangi kediaman Sunhaji di Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permintaan maaf. Sunhaji menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada dan bahkan mengundang Gus Miftah untuk mengadakan pengajian di desanya.

Hasan menambahkan bahwa peristiwa ini menjadi pengingat bagi seluruh pejabat negara agar lebih bijak dalam bersikap dan berbicara, terutama kepada masyarakat kecil.

“Presiden dan kabinet bekerja keras tujuh hari seminggu untuk meringankan beban rakyat. Hal ini seharusnya menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menghormati mereka yang berada di garis depan perjuangan ekonomi,” tambahnya.

Video Viral dan Respon Publik

Video yang viral memperlihatkan Gus Miftah memanggil Sunhaji dalam sebuah acara di Magelang. Dalam video tersebut, Gus Miftah melontarkan candaan yang disertai kata-kata yang dinilai kasar, membuat ekspresi Sunhaji tampak tidak nyaman.

Setelah video tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, Gus Miftah segera meminta maaf secara terbuka.

“Saya menyadari kekhilafan saya. Ucapan tersebut hanya bercanda, tetapi saya minta maaf atas kegaduhan yang muncul dan kepada siapa pun yang merasa terganggu,” ujar Gus Miftah dalam pernyataan resminya.

Pelajaran untuk Semua Pejabat

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para pejabat negara. Hasan menegaskan bahwa masyarakat kecil, termasuk pedagang, nelayan, dan petani, adalah tulang punggung perekonomian yang perlu dihormati.

“Setiap tindakan dan ucapan kita memiliki dampak. Mari kita lebih berhati-hati dalam bersikap,” pungkasnya. (red)