Pilkada 2024 Dipercepat? Partainya Mbak Nunik Siap Kapan Saja!

waktu baca 2 menit
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan percepatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Usulan itu dijawab oleh partainya Wagub Lampung Chusnunia Chalim atau Mbak Nunik dengan tegas: PKB siap kapan saja!.

GANTANEWS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan percepatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Usulan itu dijawab oleh partainya Wagub Lampung Chusnunia Chalim atau Mbak Nunik: PKB siap kapan saja!.

“PKB siap pilkada kapan pun. Mesin partai kami sudah panas. Gimana baiknya, mau September, mau November, why not? PKB siap,” kata Bendahara PKB Jatim Fauzan Fuadi kepada wartawan, Senin, 29 Agustus 2022.

Dia menjelaskan PKB memiliki basis massa yang besar dan mengakar di Jatim. Dia optimis PKB mampu berkonstestasi di Pilkada serentak 2024 mendatang. Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu mengaku yakin partainya mampu meraih kemenangan.

Menurut dia, PKB menargetkan menyapu bersih setiap Pilkada yang digelar di Jatim. Baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Optimisme itu terbangun karena banyak kader potensial dimiliki PKB di Jawa Timur.

“Stok kader mumpuni untuk maju pilkada juga melimpah. Target kami menang total, yang penting persiapan KPU mencukupi dan Pilkada dapat dilaksanakan dengan lancar. Selebihnya, kalau PKB oke-oke saja,” ujar Fauzan.

Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mewacanakan percepatan Pilkada serentak 2024 dari jadwal semula. Awalnya, Pilkada digelar November 2024 namun diusulkan menjadi September 2024 atau lebih cepat tiga bulan.

Hasyim mengemukakan itu saat berbicara dalam diskusi yang digelar BRIN dan disiarkan melalui YouTube, Kamis, 25 Agustus 2022.

Berbeda dengan PKB, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad sebelumnya menyampaikan penolakan atas usulan tersebut. Menurutnya, percepatan pilkada akan merugikan partai politik di tingkat daerah karena jarak waktu antara pemilihan legislatif dengan pilkada teramat pendek. Padahal, hasil pileg jadi ukuran dan bisa mengubah peta politik lokal.

“Kalau infrastruktur menurut saya tidak jadi persoalan. Tapi, yang paling krusial adalah pendeknya waktu untuk melakukan sosialisasi kandidat dan perluasan dukungan,” kata Sadad.(*)

Follow me in social media: