Gantanews.co – Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, untuk pertama kalinya secara eksplisit mendesak dilakukannya penyelidikan atas dugaan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Desakan ini disampaikan pada Minggu (17/11), menjelang peluncuran buku terbarunya yang memuat wawancara dengan sang Paus.
Pernyataan Paus Fransiskus menjadi perhatian dunia karena ini adalah kali pertama ia secara terbuka menyuarakan seruan untuk penyelidikan mengenai dugaan genosida yang terjadi di Gaza. Sebelumnya, Paus pernah mengkritik serangan militer Israel di Gaza dan Lebanon, namun kali ini ia secara khusus menyerukan penelusuran lebih lanjut terkait karakteristik genosida dalam konflik tersebut. Paus menyebut,
“Menurut beberapa pakar, apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida. Kita harus menyelidiki dengan saksama untuk menentukan apakah hal ini sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para pakar hukum dan badan-badan internasional,” ujar Puas seperti yang dilaporkan harian La Stampa pada Senin (18/11/2024).
Desakan ini datang di tengah situasi yang semakin memprihatinkan di Gaza, di mana pertempuran antara Israel dan Hamas telah berlangsung sengit sejak serangan Hamas pada Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 43.000 orang di Gaza, dan menyisakan dampak kemanusiaan yang mendalam. Selain itu, serangan itu juga menyebabkan lebih dari 200 orang Israel diculik oleh Hamas dan dibawa kembali ke Gaza.
Paus Fransiskus juga mengungkapkan keprihatinannya tentang dampak jangka panjang dari perang ini, yang menurutnya mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia yang parah. Meskipun sering kali diplomasi Vatikan menghindari pernyataan keras, kali ini Paus menggunakan kata-kata yang jarang diucapkan, seperti “terorisme” dan “genosida”, untuk menggambarkan apa yang terjadi di Gaza.
Dalam wawancara yang menjadi bahan dasar buku barunya, Paus Fransiskus turut mengangkat isu-isu lainnya yang mendalam, termasuk tantangan global terkait migrasi. Ia menekankan perlunya kerja sama internasional dalam menghadapi krisis migrasi, serta pentingnya membangun solidaritas dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan tanpa terjebak pada kebijakan yang represif.
Buku yang ditulis oleh Hernán Reyes Alcaide, berjudul Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World (Harapan Tidak Pernah Mengecewakan. Peziarah Menuju Dunia yang Lebih Baik), akan dirilis pada Selasa mendatang, dan merupakan bagian dari rangkaian perayaan Tahun Yubileum Paus Fransiskus yang diperkirakan akan menarik lebih dari 30 juta peziarah ke Roma. Paus Fransiskus memegang kendali penuh atas editorial buku ini, yang menjadi wadah bagi pandangannya tentang dunia dan kemanusiaan. (red)