Pertama Kali di Dunia, Jantung Buatan ini ditanam Di Tubuh Manusia

waktu baca 2 menit
Jantung buatan BiVACOR berbahan titanium

Gantanews.co – Dunia medis terus mengalami kemajuan pesat, terutama dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah jantung buatan berbahan titanium yang berhasil diciptakan oleh ilmuwan. Jantung mekanis ini mampu memompa darah sebanyak 12 liter per menit ke seluruh tubuh, memberikan harapan baru bagi pasien yang membutuhkan transplantasi jantung.

Jantung mekanis ini, yang dikenal dengan nama BiVACOR, telah berhasil diimplan ke tubuh manusia untuk pertama kalinya, menandai langkah besar dalam dunia kedokteran. Prestasi ini dicapai oleh tim ahli di Texas Heart Institute, Amerika Serikat. Keberhasilan ini memberikan kesempatan hidup yang lebih lama bagi pasien yang sedang menunggu donor jantung.

Teknologi yang digunakan dalam jantung buatan ini adalah levitasi magnetik, sebuah teknologi canggih yang juga digunakan pada kereta api berkecepatan tinggi. Teknologi ini memungkinkan jantung mekanis berfungsi tanpa gesekan, yang sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan mesin dalam jangka panjang. Ini menjadikan BiVACOR sebagai salah satu inovasi paling menjanjikan dalam dunia medis.

Daniel Timms, pendiri dan Chief Technology Officer BiVACOR, mengungkapkan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari keberanian pasien pertama dan keluarganya yang mendukung penuh penelitian ini.

“Dengan memanfaatkan teknologi maglev yang canggih, TAH (total artificial heart) kami membawa kami lebih dekat untuk menyediakan opsi yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang dengan gagal jantung stadium akhir,” kata Daniel Timms, dikutip dari New Atlas.

Prestasi ini menandai langkah maju yang signifikan dalam dunia transplantasi jantung. Dengan adanya jantung buatan berbahan titanium ini, pasien dengan kondisi jantung yang kritis memiliki peluang hidup lebih baik sembari menunggu donor jantung yang sesuai. Teknologi ini tidak hanya mengubah cara kita memandang transplantasi jantung, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi medis di masa depan. (red/net)

Follow me in social media: