‘Perjuangan’ Bupati Sulpakar hingga Sampai ke Rawajitu Utara, “Mobilnya Gak Berhenti Goyang”

waktu baca 3 menit
Tapi Sulpakar mengaku senang, apalagi telah bertemu dengan semua kades. "Saya malu kalau telat, meski jauh dan medan perjalanan berat saya berangkat lebih awal. Saya mengerti keadaan, maka kita rapat agak siangan juga gak apa-apa. Kasihan juga sama pak kepala desa," katanya.

‘GANTANEWS.CO, Mesuji – Bupati Mesuji Sulpakar bicara panjang lebar dihadapan Kepala Desa, Ketua BPD, Sekretaris Desa, Ketua Bumdes Se-Kecamatan Rawajitu Utara di Balai Desa Sidang Sido Rahayu, Rabu (06/07/22) pagi

Di sana, ia tak hanya mengungkap garis besar rencana kerja pembangunan yang akan dikerjakan Pemkab Mesuji. Ia juga bisa menceritakan hal lain yang menarik untuk disimak, tentang dirinya, dan juga tentang ‘perjuangan’ dirinya bisa sampai ke Balai Desa Sindang Sido Rahayu.

Apa saja yang dikatakan Sulpakar di sana, berikut laporan dari Kepala Biro Gantanews.co di Mesuji, Mintarso.

Bupati Sulpakar telah merencanakan rapat di balai desa itu secara matang. Ia ingin semua kades di kecamatan itu hadir agar semua program yang akan diarahkan ke kecamatan itu berhasil dan memberi manfaat sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat.

“Saya tadi berangkat jam 02.00 dini hari supaya tidak telat. Beda banget dengan di Bandarlampung, saya dari rumah ke kantor cuma 10 menit, ke mana-mana dekat,” katanya.

Tapi Sulpakar mengaku senang, apalagi telah bertemu dengan semua kades. “Saya malu kalau telat, meski jauh dan medan perjalanan berat saya berangkat lebih awal. Saya mengerti keadaan, maka kita rapat agak siangan juga gak apa-apa. Kasihan juga sama pak kepala desa,” katanya.

Kepada kepala desa ia mengatakan bahwa undangan yang disampaikan Pemkab Mesuji adalah tanda bahwa rapat itu penting dan mendesak untuk dilakukan.

Sulpakar mengatakan akan berusaha mengakomodir semua usulan yang disampaikan dalam rapat tersebut, termasuk usulan pembangunan perbaikan jalan.

“Semuanya akan diperjuangkan pada 2023 atau 2024. Sama seperti bapak-bapak, saya maunya juga cepat. Tapi tentunya kita sesuaikan dengan APBN kalau dari pusat atau APBD yang kita kita,” katanya lagi.

“Bila mengandalkan APBD jelas tidak mungkin, tidak bisa semuanya, paling satu kilo 2 kilo, sementara yang kita butuhkan sampai 30 km. Makanya kita bagi-bagi untuk 7 kecamatan,” jelasnya lagi.

Sulpakar pun berusaha memahami apa yang diingin kades-kades di kecamatan itu, yakni perbaikan jalan.

“Saya tahu itu. Tadi saya sudah merasakannya sendiri. Mobilnya gak berhenti goyang-goyang. Capek, tentu,” katanya sambil tertawa.

“Tapi saya kasihan sama istri, dia tentu lelah sekali. Tapi biar saja, dia kan cukup tidur semalam,” lanjutnya lagi.

Sulpakar juga mengatakan bahwa dirinya berambisi bisa berhasil dengan baik melaksanakan tugas sebagai penjabat bupati.

“Itu obsesi saya, kepentingan saya cuma ingin Mesuji maju, cuma itu, tak ada kepentingan politik,” ujarnya.

“Saya tidak ada beban, jadi bapak-bapak gak perlu lobi-lobi, yang prioritas dan paling bermanfaat untuk masyarakat pasti akan saya lakukan,” lanjut dia.

Sulpakar, dengan kalimat bercanda juga menyindir camat setempat yang punya satu operator.

“Kalau bisa empat pak. Bahaya kalau satu, sebab kalau bapak pusing, ada banyak operator pengganti,” kata Sulpakar berseloroh.(mintarso)

Follow me in social media: