Penutupan Perdagangan BEI 2024: IHSG Naik 0,62%, Capai 7.079

waktu baca 3 menit

Gantanews.co – Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup perdagangan 2024 dengan catatan positif, meskipun secara keseluruhan mengalami penurunan sepanjang tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,62% pada penutupan perdagangan Senin (30/12), mencapai level 7.079. Namun, secara tahunan, IHSG tercatat mengalami penurunan imbal hasil (return) sebesar -3,3%.

Realisasi Penghimpunan Dana Melebihi Target

Sepanjang tahun 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya 187 penawaran umum, dengan 35 di antaranya merupakan emiten baru. Total nilai penghimpunan dana berhasil melampaui target yang ditetapkan, mencapai Rp 251,04 triliun, lebih tinggi dari target Rp 200 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, menyebutkan bahwa pasar modal Indonesia menunjukkan ketahanan luar biasa meskipun menghadapi tantangan global dan domestik yang dinamis.

Tantangan Global dan Domestik

Menurut Inarno, tantangan terbesar bagi perekonomian global adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara utama dan ketidakpastian geopolitik. Di sisi domestik, Indonesia berhasil melewati tahun politik yang penuh dinamika, dengan pemilu presiden, pemilu legislatif, dan pilkada serentak, yang turut mempengaruhi stabilitas ekonomi dan pasar modal.

Perdagangan BEI Sepanjang Tahun 2024

Pada tahun ini, total nilai transaksi saham di BEI mencapai Rp 12,36 triliun dengan volume mencapai 24,46 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 1.009.277 kali. Sementara itu, kapitalisasi pasar IHSG tercatat pada angka Rp 12.367,42 triliun.

Top Gainers dan Top Losers

Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi sepanjang tahun ini antara lain:

  • PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), naik 11,11% menjadi Rp 70
  • PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), naik 9,82% menjadi Rp 286
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), naik 9,15% menjadi Rp 167
  • PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), naik 5,73% menjadi Rp 1.200
  • PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), naik 5,42% menjadi Rp 1.070

Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar sepanjang tahun ini adalah:

  • PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC), turun 13,01% menjadi Rp 214
  • PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO), turun 8,59% menjadi Rp 149
  • PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), turun 4,33% menjadi Rp 2.430
  • PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), turun 2,9% menjadi Rp 134
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), turun 2,63% menjadi Rp 7.400
  • PT Petrosea Tbk (PTRO), turun 2,39% menjadi Rp 27.625

Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar modal Indonesia, namun dengan berbagai pencapaian yang menggembirakan. Meskipun IHSG mengalami penurunan secara tahunan, penguatan yang tercatat pada penutupan perdagangan menunjukkan ketahanan pasar dalam menghadapi ketidakpastian global dan domestik.

Dengan penghimpunan dana yang melampaui target dan jumlah emiten baru yang terus meningkat, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan potensi yang positif. Melihat ke depan, optimisme tetap ada, mengingat pasar modal Indonesia telah menunjukkan daya tahan yang luar biasa di tengah berbagai dinamika ekonomi.

Diharapkan pada 2025, pasar modal akan terus berkembang, menciptakan peluang bagi investor dan emiten, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih stabil. (red)