Pengacara Ungkap Brigadir J Ditembak di Kepala Belakang, Tembak Menembak Terbantahkan?

waktu baca 2 menit
"Inilah salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa (tewasnya Brigadir J) tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan," ujar Kamaruddin

GANTANEWS.CO – Kuasa Hukum keluarga Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat) Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan fakta baru bahwa Brigadir J ditembak dibagian kepala dan tembus ke bagian hidung. Fakta tersebut, kata Kamaruddin, didapatkan oleh tim dokter yang mewakili keluarga yang ikut serta pada saat autopsi ulang.

“Jadi apa yang mereka catat itu sudah hasil kerja sama dengan dokter-dokter forensik itu misalnya dibuka kepala gitu ya, kepalanya pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu,” kata Kamaruddin dalam akun Youtube Refly Harun yang diunggah pada Jumat malam 29 Juli 2022

Dalam proses autopsi ulang Rabu 27 Juli 2022 lalu, tim dokter yang mewakili keluarga sempat meraba bagian belakang kepala Brigadir J. Ternyata ditemukan bekas luka yang berbentuk lubang.

“Lubangnya disonde itu ditusuk pakai seperti Sumpit itu ada alatnya disonde ke arah mata, mentok. Tapi begitu disonde ke arah hidung ternyata tembus ya. Itulah mengapa adanya jahitan yang sebelumnya difoto ketika Berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu,” ujar Kamaruddin

Dari adanya fakta autopsi tersebut, pernyataan kepolisian bahwa tewasnya Brigadir J akibat peristiwa tembak-menembak dengan sendirinya terbantahkan. Karena apabila tembak menembak, kemungkinan keduanya saling berhadapan dan tak mungkin ada luka tembak di bagian belakang kepala.

“Inilah salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa (tewasnya Brigadir J) tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan,” ujar Kamaruddin

Dia juga menambahkan, bahwa apa yang menjadi temuan dari fokter forensik yang mewakili keluarga pada saat autopsi ini sudah dituangkan dalam bentuk aktan notaris untuk menjaga kebenaran data.

“Ini Dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang,” ujarnya. (sumber:viva.co.id)

Follow me in social media: