Pemprov Lampung Optimalkan Peran dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan di Provinsi Lampung agar Berkelanjutan dan Berdampak Nyata dalam Kualitas Hidup Masyarakat

waktu baca 4 menit

Gantanews.co – Pemerintah Provinsi Lampung terus mengoptimalkan peran dan tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan di Provinsi Lampung agar berkelanjutan dan berdampak nyata dalam kualitas hidup masyarakat.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), Hotel Golden Tulip Springhill, Bandarlampung, Kamis (17/10/2024).

Acara tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, mewakili Pj Gubernur Lampung Samsudin.

Acara ini mengangkat tema “Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan di Provinsi Lampung Menuju Lampung Maju dan Berkelanjutan”.

Dalam sambutannya, Fahrizal Darminto menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di Provinsi Lampung.

“Tema yang kita angkat hari ini sangat relevan, karena untuk mencapai Lampung yang maju dan berkelanjutan, tanggung jawab kita bersama harus dioptimalkan. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat yang merata,” ujar Fahrizal.

Ia juga menjelaskan bahwa Provinsi Lampung telah memiliki payung hukum yang kuat terkait tanggung jawab sosial perusahaan melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2024.

Perda ini menjadi pedoman untuk memastikan CSR tidak hanya berorientasi pada charity, tetapi lebih kepada sistem yang berkelanjutan dan berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Fahrizal juga mengingatkan pentingnya menciptakan nilai tambah melalui program CSR.

“Kita harus membangun nilai yang berdaya saing dan memberikan manfaat jangka panjang. Contoh sukses yang bisa kita tiru adalah program CSR Medco Energi yang memfasilitasi masyarakat di Sumatera Selatan dalam pengolahan pupuk organik, sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menekan subsidi pemerintah,” tambahnya.

Menurutnya, Lampung memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan melalui CSR.

Dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Lampung, seperti pendidikan, kesehatan, serta pengembangan ekonomi berkelanjutan.

“Peningkatan nilai tambah di sektor pertanian dan UMKM juga harus menjadi fokus kita,” lanjut Fahrizal.

Lebih jauh, Sekdaprov Lampung ini juga menegaskan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus sejalan dengan upaya menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Dengan populasi Lampung yang besar, pastinya membutuhkan lapangan pekerjaan yang tidak hanya bergantung pada perusahaan besar.

“Kita juga harus mendorong masyarakat untuk menjadi wirausaha mandiri yang memiliki keterampilan dan daya saing,” katanya.

Dalam konteks CSR, Fahrizal menyebut bahwa berbagai isu sentral saat ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperlihatkan tanggung jawab sosial mereka.

Hal ini adalah kesempatan bagi perusahaan untuk menunjukkan tanggung jawab dan peran aktif mereka dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial dan ekonomi di Lampung.

Ia juga berharap, forum ini bisa menghasilkan peta kebutuhan pembangunan yang bisa disinergikan dengan program CSR perusahaan.

“Saya harap Bappeda dapat menyusun daftar kebutuhan pembangunan yang dapat menjadi referensi bagi perusahaan. Dengan sinergi yang kuat, kita bisa menciptakan pembangunan yang lebih terarah dan berdampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Fahrizal juga menekankan pentingnya simbiosis mutualisme antara perusahaan dan masyarakat.

Jika masyarakat Lampung lebih sejahtera dan sehat, maka lingkungan usaha juga akan lebih subur.

“Ini adalah simbiosis mutualisme, di mana baik perusahaan maupun masyarakat mendapatkan manfaat dari kolaborasi ini,” tutupnya.

Melalui CSR yang kuat dan berorientasi pada masyarakat, Fahrizal yakin pembangunan di Lampung akan membawa manfaat bagi semua pihak.

“Masyarakat yang lebih sejahtera akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan, dan ini adalah bentuk simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan,” katanya.

Pj Gubernur Lampung, dalam arahannya yang disampaikan oleh Sekda, berharap bahwa visi bersama untuk pembangunan Lampung selama lima tahun ke depan dapat diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

“Sinergi antara RPJM Provinsi dan Kabupaten/Kota akan memperkuat pembangunan di masa depan,” katanya.

Laporan dari Kepala Bidang Perencanaan dan Perekonomian Bappeda Provinsi Lampung, Ridwan Saifuddin, juga menegaskan bahwa forum ini bertujuan untuk mensinergikan tanggung jawab sosial perusahaan dengan kebutuhan pembangunan daerah.

“Pertemuan ini sangat strategis karena sejalan dengan Perda Nomor 5 Tahun 2024. Kita harap forum ini dapat menjadi ruang diskusi untuk merumuskan agenda pembangunan bersama yang lebih optimal,” ujar Ridwan.

Forum ini dihadiri oleh 33 perusahaan, 20 pimpinan perangkat daerah, serta 10 asosiasi dan perguruan tinggi. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, diharapkan sinergi dalam menjalankan program TJSL/CSR dapat lebih baik dan berdampak signifikan bagi masyarakat Lampung. (adv)

Follow me in social media: