Pemerintah Rencanakan Perubahan Subsidi BBM Menjadi BLT: Ini Untung Ruginya
Gantanews.co – Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sedang merencanakan perubahan skema subsidi energi, termasuk BBM, LPG, dan listrik. Rencana ini mengalihkan bantuan subsidi tersebut menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang ditujukan kepada masyarakat miskin. Langkah ini diharapkan dapat membuat subsidi lebih tepat sasaran dan sekaligus menghemat anggaran negara.
Terdapat dua alasan utama di balik perubahan ini. Pertama, agar bantuan lebih tepat sasaran. Dengan model BLT, pemerintah dapat menargetkan langsung keluarga miskin yang benar-benar membutuhkan bantuan, sehingga subsidi tidak lagi dinikmati oleh kelompok ekonomi menengah atau atas. Kedua, perubahan ini juga bertujuan untuk menghemat anggaran negara yang selama ini terserap besar oleh subsidi energi.
Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, menjelaskan bahwa bantuan akan diberikan dalam bentuk transfer tunai, bukan lagi pada komoditas. “Bantuan akan langsung diberikan kepada keluarga yang berhak menerima, bukan melalui subsidi barang seperti BBM atau LPG,” jelasnya.
Meski bertujuan baik, perubahan skema subsidi ini tetap memunculkan sejumlah kekhawatiran. Salah satu yang dikhawatirkan adalah pelemahan daya beli, terutama bagi kelompok menengah dan rentan yang sebelumnya menikmati subsidi BBM dan LPG. Kenaikan harga transportasi publik dan logistik juga diperkirakan terjadi akibat penghapusan subsidi ini.
Selain itu, potensi penyelewengan juga menjadi sorotan. Sebagai contoh, persoalan pendataan penerima BLT yang kerap menimbulkan ketidaktepatan dalam penyalurannya masih menjadi masalah yang harus diantisipasi pemerintah.
Pada tahun 2024, pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp189,1 triliun, dengan rincian subsidi listrik sebesar Rp75,8 triliun, LPG 3 kg sebesar Rp87,5 triliun, dan BBM sebesar Rp25,8 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan realisasi subsidi energi tahun sebelumnya yang mencapai Rp164,3 triliun pada 2023.
Perubahan subsidi energi menjadi BLT yang direncanakan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki tujuan yang baik, yakni lebih tepat sasaran dan efisiensi anggaran. Namun, tantangan seperti kenaikan harga barang dan jasa serta potensi penyelewengan perlu diantisipasi agar program ini bisa berjalan dengan lancar dan membawa manfaat maksimal bagi masyarakat. (red)
Follow me in social media: