Pemerataan Perawat di Indonesia: Kemenkes Upayakan Distribusi Merata

waktu baca 2 menit
Illustrasi perawat (foto: i-stock)

Gantanews.co – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengupayakan pemerataan distribusi perawat di seluruh Indonesia untuk mengatasi ketimpangan tenaga kesehatan, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Perawat mungkin secara nasional sudah cukup jumlahnya, akan tetapi di daerah 3T masih ada yang kurang,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, di Jakarta, Senin (17/3).

Distribusi Perawat di Indonesia

Berdasarkan data Kemenkes per Maret 2025, jumlah total perawat di Indonesia mencapai 784.515 orang. Tiga provinsi dengan jumlah perawat terbanyak adalah:

  • Jawa Timur: 98.744 orang
  • Jawa Barat: 94.392 orang
  • Jawa Tengah: 94.193 orang

Sebaliknya, provinsi dengan jumlah perawat paling sedikit adalah:

  • Kalimantan Utara: 3.233 orang
  • Papua Barat: 4.799 orang
  • Bangka Belitung: 5.054 orang

Secara nasional, rasio perawat di Indonesia saat ini mencapai 2,5 per 1.000 penduduk, sedikit lebih tinggi dari standar yang disepakati, yaitu 2,4 per 1.000 penduduk.

Upaya Kemenkes dalam Pemerataan Perawat

Untuk mengatasi ketimpangan distribusi tenaga kesehatan, pemerintah menerapkan berbagai strategi, antara lain:

  1. Program Penugasan Khusus: Mengirimkan perawat ke daerah yang masih kekurangan tenaga kesehatan.
  2. Rekrutmen oleh Pemerintah Daerah: Mendorong pemda untuk merekrut perawat guna memenuhi kebutuhan di wilayah masing-masing.
  3. Peningkatan Fasilitas Kesehatan: Menyediakan peralatan medis dan program deteksi dini di puskesmas.
  4. Pendidikan Berbasis Rumah Sakit: Menyediakan lebih banyak tenaga medis, termasuk perawat, melalui pendidikan profesi.

Produksi dan Tantangan Pemenuhan Perawat

Saat ini, Indonesia memiliki 793 program studi keperawatan yang terdiri dari 431 pendidikan vokasi dan 380 pendidikan profesi. Setiap tahun, sekitar 64.887 Surat Tanda Registrasi (STR) baru diterbitkan bagi perawat yang telah lulus.

Meski demikian, tantangan utama dalam pemenuhan tenaga kesehatan masih meliputi distribusi, kualitas, dan jumlah perawat. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mengatasi kekurangan dengan berbagai kebijakan seperti penugasan khusus, pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), serta pemberian beasiswa.

Dalam rangka Hari Perawat Nasional 2025, Kemenkes berharap para perawat dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia. “Tidak hanya dalam aspek kuratif, tetapi juga promotif dan preventif,” tutup Aji Muhawarman. (red)

error: Content is protected !!