Pembatasan BBM Subsidi: Mobil dan Motor Mana Saja yang Tidak Boleh Isi Pertalite Mulai Oktober 2024?

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Pemerintah sedang mempersiapkan kebijakan baru yang akan membatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite. Rencana ini akan mulai diberlakukan pada 1 Oktober 2024, dengan tujuan utama untuk meningkatkan efisiensi penggunaan BBM bersubsidi dan mencegah pemborosan anggaran negara.

Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk menekan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang semakin membengkak, tetapi juga untuk memastikan bahwa BBM bersubsidi tepat sasaran. Selama ini, BBM bersubsidi yang seharusnya digunakan oleh masyarakat tidak mampu, justru banyak digunakan oleh kalangan yang sebenarnya mampu membeli BBM non-subsidi.

Agar distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran, pemerintah akan mengatur kendaraan mana saja yang masih bisa menggunakan Pertalite berdasarkan kapasitas mesin. Kendaraan dengan mesin di atas kapasitas tertentu tidak akan lagi diperbolehkan mengisi Pertalite.

Kendaraan yang Tidak Diperbolehkan Mengisi Pertalite

Saat ini, aturan yang sedang digodok mengatur bahwa mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400 cc dan motor dengan mesin di atas 150 cc tidak akan lagi bisa mengisi Pertalite. Berikut ini adalah beberapa daftar mobil dan motor yang akan terdampak oleh kebijakan ini:

Mobil

  • Suzuki: All New Ertiga (1.462 cc), Baleno (1.462 cc), XL7 (1.462 cc), Jimny (1.462 cc), Grand Vitara (1.462 cc).
  • Daihatsu: Terios (1.496 cc), Xenia (1.5: 1.496 cc).
  • DFSK: Glory 560 (1.498 – 1.798 cc).
  • Honda: City Hatchback RS (1.498 cc), HR-V RS (1.498 cc), CR-V Turbo RS (1.498 cc).
  • Hyundai: Palisade (1.497 cc), Santa Fe (1.497 cc), Stargazer (1.497 cc).
  • Mazda: CX-5 (2.488 cc), CX-8 (2.448 cc), CX-9 (2.488 cc).
  • Mercedes-Benz: A 200, GLE-Class.
  • Mitsubishi: Pajero Sport (2.442 cc), Xpander (1.499 cc), Triton (2.442 cc).
  • Nissan: Livina (1.499 cc), Serena (1.997 cc), Terra (2.488 cc).
  • Toyota: Alphard (2.400 cc), Fortuner (2.694 cc), Kijang Innova (1.998 cc), Rush (1.496 cc), Vios (1.496 cc), Avanza 1.5 (1.496 cc)
  • Wuling: Almaz RS (1.451 cc), Confero S (1.485 cc).

Selain daftar tersebut, ada pula merek lainnya seperti Kia Grand Carnival, Lexus RX, dan Renault Triber yang juga tidak akan bisa mengisi Pertalite.

Motor

  • Honda: ADV 160 (156,9 cc), CB150 Verza (149,15 cc), PCX 160 (156,9 cc), Vario 150 (149,3 cc).
  • Ninja: H2, ZX10R, Versys 1000, ZX-25R.
  • Suzuki: Burgman (399 cc), Gsx 150c (147,3 cc).
  • Vespa: GTS Super Sport (155,1 cc), Sprint (154,8 cc), Primavera (154,8 cc).
  • Yamaha: Aerox (155,1 cc), Nmax (155,1 cc), R15 (155,1 cc).

Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah berharap dapat menekan penggunaan BBM bersubsidi oleh masyarakat yang seharusnya menggunakan BBM non-subsidi. Ini merupakan langkah strategis untuk menjaga kestabilan anggaran negara dan memastikan subsidi BBM lebih adil dan tepat sasaran. Kendaraan dengan kapasitas mesin yang lebih besar diharapkan mulai beralih menggunakan BBM non-subsidi yang lebih sesuai dengan kemampuan finansial pemiliknya. (red)

Follow me in social media:
adv adv
error: Content is protected !!