Ombudsman Lampung Minta 5 Sektor Pelayanan Publik Bergerak Cepat Jelang Cuti Hari Raya
Gantanews.co – Menjelang cuti hari raya nasional yang dimulai pada 28 Maret 2025, Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Lampung meminta lima sektor pelayanan publik untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Cuti bersama ini mencakup Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu serta Idulfitri 1446 Hijriah bagi umat Islam, yang berpotensi menyebabkan lonjakan kebutuhan masyarakat.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf, dalam rilisnya pada Kamis (27/03) menekankan pentingnya gerak cepat dalam lima sektor pelayanan publik, yakni:
- Layanan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta lalu lintas.
- Layanan infrastruktur dan perhubungan, termasuk jalan, jembatan, dan jalan tol.
- Layanan ketenagalistrikan.
- Layanan pasokan migas, termasuk BBM dan tabung gas.
- Layanan kebutuhan pokok seperti sembako.
Menurut Nur Rakhman, kelancaran layanan di sektor-sektor tersebut sangat penting karena menyangkut kebutuhan masyarakat secara langsung. “Kami berharap mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, baik kecukupan maupun kecakapan personel yang bertugas, dapat berjalan dengan baik. Petugas harus cekatan dan solutif dalam menangani permasalahan yang mungkin timbul agar masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Ombudsman Lampung juga mengingatkan bahwa layanan pengaduan tetap dibuka bagi masyarakat yang mengalami kendala dalam lima sektor tersebut. “Jika ada masyarakat yang membutuhkan informasi atau tindak lanjut atas masalah layanan, bisa menghubungi WA pengaduan kami di nomor 0811 980 3737,” jelas Nur Rakhman.
Selain itu, Ombudsman juga mengimbau para penyelenggara negara dan pemerintahan di Lampung agar menghindari tindakan yang dapat menjadi sorotan publik selama libur hari raya. “Misalnya, pemberian parsel dari bawahan kepada atasan atau pihak ketiga, serta penggunaan kendaraan dinas (plat merah) di luar kepentingan tugas. Lebih baik gunakan kendaraan pribadi atau transportasi lain untuk menjaga perasaan masyarakat yang sensitif terhadap isu-isu seperti ini,” tutupnya. (rls/red)