Gantanews.co – Pemerintah Indonesia mengumumkan langkah strategis guna memperkuat daya beli masyarakat kelas menengah dengan meningkatkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan menambah kuota subsidi perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (27/8/2024), menyatakan bahwa insentif PPN DTP sektor properti yang semula 50 persen akan dinaikkan menjadi 100 persen hingga akhir 2024. Selain itu, target kuota FLPP akan ditambah dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit, yang mulai berlaku efektif 1 September 2024.
“Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli kelas menengah serta mendorong konsumsi. Sektor konsumsi dan perumahan memiliki efek pengganda yang sangat signifikan bagi perekonomian,” ungkap Airlangga.
Kebijakan ini dipandang sebagai upaya pemerintah untuk mengokohkan kelas menengah yang menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia. Menurut Airlangga, pola konsumsi kelas menengah didominasi oleh kebutuhan pangan dan minuman, diikuti oleh perumahan, kesehatan, dan pendidikan. Perumahan, sebagai pengeluaran terbesar kedua, menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan kelompok ini.
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan bahwa insentif PPN dan peningkatan kuota FLPP akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan kelas menengah, sekaligus memperkuat stabilitas ekonomi nasional.
“Insentif ini sangat dirasakan oleh kelas menengah, terutama di sektor properti. Dampaknya terhadap ekonomi nasional cukup besar, sehingga kami menambah kuota rumah subsidi FLPP dan memperpanjang insentif PPN DTP,” jelas Susiwijono.
Kebijakan ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu dan akan diatur lebih rinci dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang sedang disiapkan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengonfirmasi bahwa kuota FLPP 2024 sebesar 166 ribu unit telah habis, dan pihaknya meminta tambahan kuota kepada pemerintah.
Basuki juga menambahkan bahwa kuota subsidi FLPP pada 2025 akan disesuaikan dengan target presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang berencana menyediakan 3 juta rumah.
“Kuota pasti akan lebih besar dari tahun ini untuk mendukung program Pak Prabowo,” ujar Basuki setelah rapat kerja dengan DPR RI pada Rabu (21/8/2024).
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat sektor perumahan, meningkatkan konsumsi kelas menengah, dan mendorong perekonomian Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. (red)