Miris: Karena Tak Punya Uang, Terpaksa Mengonsumsi Daging Kucing Demi Obati Diabetes

waktu baca 2 menit
Tampang Nur (63) warga Gunungpati, Kota Semarang yang ditangkap karena makan daging kucing

Gantanews.co –  Dibalik kasus yang mengejutkan di Polrestabes Semarang, terdapat sebuah kisah pilu dari Nur, seorang pria berusia 63 tahun yang baru-baru ini menjadi sorotan publik. Pria yang dikenal sebagai pemilik indekos di Gunungpati, Kota Semarang, ini ditetapkan sebagai tersangka karena mengonsumsi daging kucing. Namun, di balik tindakan tersebut, tersembunyi kisah kesulitan dan penderitaan yang membuat hati tergerak.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (8/8), Nur tampak mengenakan baju batik lengan panjang dan celana kain. Meskipun suasana konferensi pers penuh dengan pertanyaan dan sorotan, Nur terlihat santai namun tatapannya menyimpan kepedihan yang mendalam.

“Ini ide saya sendiri, karena saya sudah lama menderita diabetes. Saya berpikir daging kucing, yang rendah kalori, bisa membantu. Uang untuk membeli daging sapi atau ayam memang tidak ada,” ungkap Nur dengan nada yang penuh kesedihan.

“Saya butuh daging untuk kesehatan saya. Namun, daging ayam atau sapi terlalu mahal, jadi saya pilih kucing,” sambungnya dengan lirih.

Selama lebih dari sepuluh tahun, Nur telah mengandalkan daging kucing yang berkeliaran di sekitar rumahnya sebagai satu-satunya sumber protein.

“Rasanya ya seperti daging biasa, tidak ada bedanya. Biasanya satu kucing bisa saya habiskan dalam tiga hari, dimakan dengan sedikit nasi,” jelasnya dengan nada penuh kepasrahan.

Kehidupan Nur adalah cerminan kesulitan yang mendalam. Ia hidup sendiri setelah berpisah dari istri dan terpisah dari anak-anaknya. Dengan penghasilan dari usaha kos-kosan yang dimilikinya, ia merasa tidak mampu membeli daging yang lebih mahal. Usaha kos-kosan ini, yang terletak di dekat Universitas Negeri Semarang (Unnes), hanya mampu memberikan pendapatan yang minim.

“Saya hanya memiliki lima kamar kos yang disewakan dengan harga Rp 500 ribu per tiga bulan. Uang dari situ tidak cukup untuk membeli daging yang lebih baik,” kata Kanit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Johan Widodo.

Nur bercerita bahwa ia sering mencari kucing yang tidur di sekitar rumahnya, kemudian memukul kepala kucing hingga mati sebelum membakarnya untuk menghilangkan bulunya dan akhirnya memasaknya. Polisi telah mengamankan berbagai barang bukti terkait kasus ini, termasuk senjata tajam, pisau, korek api, alat makan, dan sisa tulang kucing. (red/net)

Follow me in social media: