Meta Konfirmasi Project Waterworth, Kabel Bawah Laut Sepanjang 50.000 Km yang Mengelilingi Bumi

waktu baca 3 menit
Kabel bawah laut yang membentang melintasi AS, Afrika Selatan, India, dan Asia (foto: Meta)

Gantanews.co – Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, telah mengonfirmasi peluncuran proyek kabel bawah laut raksasa bernama Project Waterworth. Dengan panjang mencapai 50.000 kilometer, proyek ini akan menjadi sistem kabel bawah laut terpanjang di dunia. Investasi yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai lebih dari USD 10 miliar atau sekitar Rp156 triliun (kurs Rp15.600 per USD).

Koneksi Global di Lima Benua

Jaringan bawah laut ini akan menghubungkan lima benua dengan titik pendaratan utama di Amerika Serikat, Brasil, India, Afrika Selatan, dan beberapa wilayah strategis lainnya. Meta menyoroti pentingnya proyek ini bagi India, khususnya dalam pengembangan layanan kecerdasan buatan (AI) di tingkat global.

Meta juga mengklaim bahwa Project Waterworth akan menggunakan teknologi inovatif, termasuk kabel serat optik dengan 24 fiber pair serta teknik routing baru yang memungkinkan pemasangan kabel di kedalaman hingga 7.000 meter. Selain itu, metode penguburan baru akan diterapkan untuk mengurangi risiko kerusakan akibat faktor geografis maupun politik di daerah yang dianggap berisiko tinggi.

Dukungan Geopolitik dan Peran India

Faktor geopolitik menjadi salah satu alasan utama Meta membangun infrastruktur bawah lautnya sendiri. Pada Kamis (15/2), Gedung Putih merilis pernyataan bersama Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri India Narendra Modi yang mencakup kerja sama dalam teknologi bawah laut sebagai bagian dari kemitraan pertahanan. Pernyataan tersebut juga menyoroti investasi besar Meta dalam Project Waterworth, dengan India berencana untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan, perbaikan, dan pembiayaan proyek ini di kawasan Samudra Hindia.

Dukungan untuk AI dan Ekosistem Digital

Sejumlah analis memperkirakan proyek ini erat kaitannya dengan pertumbuhan pusat data AI dan layanan komputasi awan di India, yang kini menjadi negara dengan populasi terbesar di dunia. Dalam pernyataan resminya, Meta menyebutkan bahwa kabel bawah laut ini akan memperkuat infrastruktur digital global, mendukung komunikasi digital, pengalaman video, serta transaksi daring dengan kecepatan tinggi dan kapasitas besar.

Project Waterworth akan menjadi investasi multi-miliar dolar yang dilakukan selama beberapa tahun untuk memperkuat skala dan keandalan jaringan digital global dengan membuka tiga koridor laut baru yang dibutuhkan untuk mendorong inovasi AI di seluruh dunia,” ungkap Gaya Nagarajan, VP Engineering Meta, dan Alex-Handrah Aimé, Kepala Global Investasi Jaringan Meta.

Bersaing dengan Raksasa Teknologi Lain

Ini bukan kali pertama Meta terlibat dalam proyek kabel bawah laut. Berdasarkan data TeleGeography, Meta telah menjadi pemilik sebagian dari 16 jaringan kabel bawah laut, termasuk 2Africa, proyek raksasa yang menghubungkan berbagai wilayah di Afrika. Namun, Project Waterworth menjadi proyek pertama yang sepenuhnya dimiliki oleh Meta.

Dengan langkah ini, Meta bergabung dengan Google, yang memiliki saham dalam 33 rute kabel bawah laut, beberapa di antaranya dimiliki secara eksklusif. Sementara itu, raksasa teknologi lain seperti Amazon dan Microsoft lebih berperan sebagai penyewa kapasitas jaringan dibanding pemilik penuh infrastruktur bawah laut.

Dengan proyek ambisius ini, Meta semakin memperkuat kendali atas ekosistem digital global, memastikan kelancaran operasional platformnya, dan membangun infrastruktur yang mendukung perkembangan AI serta layanan digital di masa depan. (red)

error: Content is protected !!