Mengaku Ajudan Bupati Nanang, Minta Uang Ke Sejumlah Perusahaan, Masyarakat Diminta Hati-Hati

waktu baca 2 menit

Gantanews.co Lampung Selatan – Nama Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto dicatut orang tidak bertanggungjawab. Modusnya, sang penipu yang mengaku ajudan orang nomor satu di kabupaten ini meminta sejumlah uang ke perusahaan.

Beruntung, kejadian ini cepat terendus karena pihak perusahaan mengkonfirmasi langsung terhadap Nanang Ermanto, Rabu (1/12) kemarin.

Nanang Ermanto langsung menampik tudingan tersebut dan meminta pihak perusahaan tidak meladeni bahkan terpancing dengan modus penipuan tersebut.

Kepada wartawan, Nanang mengaku, sangat dirugikan dengan adanya praktek-praktek yang mencatut namanya tersebut. Sebab, dirinya tidak pernah menginstruksikan bahkan memerintahkan untuk meminta sejumlah uang kepada perusahaan dengan alasan apapun.

“Jelas tindakan praktik penipuan ini sangat merugikan saya. Karena dia mengaku ajudan dan diperintah langsung oleh Bupati untuk meminta sejumlah uang. Tapi saya tegaskan disini, bahwa itu tidak benar dan bohong,” ungkap Nanang meluapkan kekesalannya.

Dia menambahkan, pihak perusahaan ataupun internal pejabat Pemkab Lamsel jangan percaya jika ada oknum yang mengaku suruhan Bupati dengan meminta sejumlah uang dalam bentuk apapun.

“Untungnya, ini pihak perusahaan yang dimintai jumlah uang dan mengaku orang suruhan Bupati mengkonfirmasi langsung hal ini. Sehingga, langsung kami tegaskan kepada mereka jika ini adalah penipuan,” tegasnya.

Lebih lanjut Nanang mengatakan, masalah ini tidak dilaporkan dilaporkannya kepada aparat penegak hukum. Sebab, sejauh ini beberapa perusahaan yang sempat dihubungi oleh oknum penipu itu belum memberikan jumlah uang yang mereka inginkan.

Karena memang belum ada korbannya, jadi tidak sampai ke pihak kepolisian. Kalau memang pihak perusahaan yang melaporkan kejadian ini silahkan saja. Yang jelas saya tidak pernah memberikan perintah apapun terhadap ajudan saya,” tukasnya.

Terpisah, Ajudan Bupati Lamsel, Arya membenarkan hal tersebut. Sebab, orang yang pertama kali dikonfirmasi oleh pihak perusahaan yang hampir menjadi korban penipuan adalah dirinya.

“Ada dua perusahaan yang konfirmasi ke saya. Satu Perusahaan Batu dari Kecamatan Bakauheni dan satu lagi PTPN. Setelah saya komunikasikan dengan pak Bupati ternyata ini tidak benar. Kita pastikan adalah ulah oknum penipu yang tidak bertanggungjawab,” kata Arya.

Dia menjelaskan, dalam praktik koneksi itu para pelaku menghubungi perusahaan melalui telepon. Dia mengaku, sebagai ajudan Bupati yang mengatasnamakan dirinya (Arya).

“Dari telepon mengaku-ngaku sebagai diri saya. Lalu, dia kami-pura sedang bersama Pak Bupati. Dalam percakapan itu dia memberikan teleponnya kepada orang yang mengaku Bupati. Itu tidak benar karena saya tidak pernah diperintahkan bapak untuk meminta-minta kepada perusahaan,” pungkasnya. (dendi)

Follow me in social media:
iklan