Memanen Hasil Gerilya Sulpakar Ke Kementerian: Pembangunan Jalan Nasional di Mesuji Dimulai

waktu baca 3 menit

GANTANEWS, Mesuji – Semester Ke-II 2023 ini adalah semester paling sibuk di Kabupaten Mesuji. Sebab di jalanan, mesin-mesin alat berat mulai dinyalakan, memuluskan jalan nasional yang selama ini kondisinya selama ini sangat memprihatinkan. Semoga perbaikan jalan yang sudah didambakan itu tidak terhambat dengan musim penghujan.

Kesibukkan lainnya ditandai makin intensnya PJ Bupati Sulpakar berkunjung ke lokasi proyek bersama Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR wilayah Lampung Susan Novelia.

Keduanya, seperti tidak sabar menunggu proyek itu cepat selesai untuk “ja-o ja-o-kan atau dipersembahkan kepada masyarakat Mesuji.

Pembangunan jalan nasional di Mesuji murni APBN melalui Program Pembangunan Jalan Nasional sesuai Instruksi Presiden.

Meski dibiayai pemerintah pusat, pembangunan jalan nasional di Mesuji tak lepas dari ‘cawe-cawe’ Sulpakar yang sejak tahun lalu sibuk bergerilya ke kantor-kantor kementerian di Jakarta.

Sejak menjadi PJ Bupati Mesuji, Sulpakar terlibat banyak dalam wacana perbaikan jalan. Wacana itu terus dihidupkan meski ia memahami APBD Mesuji masih sempoyongan.

Wacana itu, setidaknya pada awalnya hanya memberikan harapan. Kritik tajam oleh media massa yang mengabarkan jalan-jalan di Mesuji seperti zona perang, justru dijawab Sulpakar dengan kerja keras, bolak-balik ke Jakarta, presentasi ke berbagai kantor kementerian di Ibukota.

Ia berhasil, bahkan boleh dibilang sukses. Kabupaten Mesuji masuk dalam daftar daerah di Indonesia yang ditetapkan sebagai lokasi prioritas pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat.

Terbukti, dengan mulai digelontorkan nya program pembangunan jalan Nasional Instruksi Presiden (Inpres) yang pembangunannya akan di laksanakan di Jalan Poros Simpang Segitiga Emas (selamat datang) menuju ke Muara Tenang, dan Muara Tenang-Margo Jadi-Tanjung Menang sepanjang 7,2 kilometer.

Selain itu, Mesuji juga mendapatkan program pembangunan sejumlah lima belas ruas jalan Inpres yang diusulkan yakni dua titik Pembangunan jalan yang ada di Kecamatan Mesuji Timur yaitu dari Simpang Selamat Datang (Segi Tiga Emas) menuju ke Desa Muara Tenang, Desa Margo Jadi menuju ke Desa Eka Mulya, Desa Wonosari dan sampai di wilayah Kota Terpadu Mandiri (KTM) pada tahap selanjutnya.

“Alhamdulillah, hari ini saya dan kepala BPJN turun langsung memantau pelaksanaan Pembangunan Jalan Nasional yang dibiayai melalui inpres dengan anggaran Rp92 Miliar lebih. Saya atas nama masyarakat Mesuji sangat bersyukur dan berterima kasih direalisasikannya program ini. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena jalan poros adalah jalan utama mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan seperti sawit, karet dan padi milik masyarakat,” ujar Sulpakar saat mendampingi tim dari PBJN Lampung meninjau progres jalan nasional di Desa Margo Jadi, Kecamatan Mestim, Kamis (10/08/2023).

Mesuji ini salah satu daerah penghasil padi terbesar kedua di Lampung. Luasan lahan persawahan di kabupaten ini mencapai 30 ribu hektare hingga Mesuji Surplus sebesar 163 ton tahun 2023 ini.

Selama ini petani di Mesuji kesulitan mengeluarkan hasil bumi. Dengan adanya pembangunan jalan ini, petani tidak kesulitan lagi.

“Saat jalan masih rusak yang dapat untung banyak justru tukang ojek motor. Sekali narik bisa dapat Rp30 ribu, sedangkan petani hanya kebagian Rp 6.000,” ujar Sulpakar.

“Jadi sangat miris biaya angkut hasil bumi lebih besar dari penghasilan petani nya. Mudah-mudahan dengan bantuan pembangunan jalan dari pemerintah pusat akan meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya para petani, hasil panen melimpah, biaya transportasi ringan dan pendapatan petani akan semakin meningkat,” papar Sulpakar.

Ja-o ja-o Mesuji. (ADV)

Follow me in social media: