Mardiana ‘Versus’ Musa Ahmad

waktu baca 4 menit
Mardiana Versus Musa Ahmad

Gantanews.co, —  Kurang Harmonis, dua kata ini selalu menjadi alasan berpisah. Apapun pasangan itu, bisa rumah tangga, bisa juga pasangan politik kepala daerah.

Ada level diatas berpisah, yaitu bertempur. Perpisahan ujungnya bukan menjadi akhir, tetapi awal perjuangan yang baru.

Meski tidak bisa dijadikan alasan bertempur, tetapi hal ini bisa saja terjadi. Menariknya, dari 15 Kabupaten/Kota dan Provinsi Lampung yang akan menggelar Pilkada, hal itu sepertinya bakal terjadi di Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Musa Ahmad (Bupati Lampung Tengah) akan berhadapan (Versus) dengan Mardiana (Istri Bupati Musa Ahmad) yang saat ini sedang proses digugat cerai di Pengadilan Agama Gunung Sugih.

Tanpa berpihak, menyimpulkan, apalagi menyalahkan dari dinamika rumah tangga keduanya yang terjadi, pada kenyataannya dinamika politik itu terus mengalir ke publik.

Bermula dari Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad, yang dikenal dengan Bupati Ngantor di Kampung (Bunga Kampung) itu resmi menggugat cerai istrinya (Mardiana) pada 21 Juni 2024 yang lalu.

Tujuh hari setelahnya Mardiana Musa Ahmad, akhirnya tegas mengatakan ke publik resmi mencalonkan diri sebagai bupati, Jumat (28/6/2024).

Mardiana, diketahui juga menjabat sebagai Ketua Forum Kelompok Wanita Tani (FKWT) Lampung Tengah. Forum ini adalah organisasi perdana yang terang-terangan mendukung Mardiana dan dinilai memiliki ‘The Power Of Emak-emak’.

‘Kami mendukung dan siap memenangkan Bunda Mardiana Maju di Pilkada Lamteng,” kata Farida Anom, Ketua FKWT Kecamatan Anak Tuha.

Kekuatan Mardiana sebagai Calon Pemimpin dan Seorang Wanita bisa saja bertambah ‘deras’. Mengapa? Karena Mardiana adalah sosok wanita, sosok ibu yang tentunya memiliki kekuatan senjata air mata dan bahu yang kokoh.

Pertanyaannya? Mampukah Mardiana dan Timnya mengemas bahasa persuasif, komunikatif dan menjadikan isu politik kekuatan seorang wanita untuk meraih kasih sayang dan suara pasti di Bumi Beguai Bejamo Wawai itu.

Dibandingkan dengan Suaminya Musa Ahmad, Mardiana mungkin bukanlah lawan. Kekayaan, Jaringan, Partai Politik, bahkan Kekuasaan bisa dibilang semua ada di ‘Tangan Musa Ahmad’.

 Tetapi, kita tidak tahu nasib seseorang dan kekuatan kasih sayang Tuhan akan kemana. Apa yang akan terjadi dan siapa yang diberikan jalanNya. Karena segala sesuatu, tidak ada yang tidak mungkin di ‘Tangan’ Yang Maha Kuasa.

Mardiana bisa saja menegaskan isu itu kepada Publik, bahwa dia juga adalah salah satu Wanita, bahwa dia adalah mahluk yang kuat dan tegar, dan bahwa wanita diciptakan Allah dengan multitalent karena mampu mengerjakan berbagai pekerjaan dalam satu waktu, bahkan isu kesetaraan gender untuk membuat ‘kompak’ kaum emak-emak dan perempuan disana. Setidaknya, suara kaum perempuan disana sudah mendekati 50 persen dari jumlah pemilih.

Di Provinsi Lampung khususnya, keberhasilan Sosok Wanita sebagai Pemimpin sudah tidak diragukan lagi. Sebut saja, Bunda Eva Walikota Bandar Lampung yang mendukung dan meneruskan karier suaminya Herman HN, lalu Bunda Dewi Handajani Bupati Tanggamus yang berhasil memenangkan Pemilu setelah suaminya Bambang Kurniawan dilaporkan DPRD ke KPK dan terbukti bersalah, Kemudian Elfianah Khamamik, yang menjadi Ketua DPRD Mesuji dan akan kembali maju menjadi Bupati setelah pasca ‘badai’ suaminya Khamamik di KPK, Selanjutnya Winarti, Politisi PDIP Ketua DPRD yang berhasil mengalahkan Incumbent Hanan A. Rozak menjadi Bupati Tulang Bawang, hingga Chusnunia Chalim (Nunik) Anggota DPR RI dari PKB yang sukses menjadi Bupati Lampung Timur, Wakil Gubernur Lampung dan kembali menjadi anggota DPR RI.

Seiring berjalan, Ujian dan cobaan Bupati Musa Ahmad juga terus mengalir. Dari Isu adanya korupsi jual beli proyek yang saat ini diperiksa kepolisian, isu di evaluasi rekomendasi partainya, hingga beberapa LSM dan Media yang dinilai tidak bersahabat bahkan ‘menyerangnya’. Isu ini jika ‘tidak diurus’ bisa saja terus menggerus elektabilitasnya.

Artinya, berdasarkan hukum alam kepemimpinan, setiap pemimpin dalam hal ini adalah Musa Ahmad memiliki beberapa ‘Catatan’, berbeda dengan Mardiana Musa Ahmad yang bisa dikatakan belum ada catatan yang berpengaruh negatif pada karier politiknya.

Lantas, siapa pemenangnya jika keduanya benar-benar mendapatkan perahu untuk bertempur?
Wallahu A’lam Bishawab, hanya Allah yang tahu kebenarannya. Semoga niat baik keduanya untuk memajukan Lampung Tengah dipermudah Allah SWT. Aamiin.

Martha Ardiansyah
Pemimpin Umum
Kantor Berita gantanews.co