Malaysia dan Thailand Selidiki Residu Kimia Berbahaya pada Anggur Muscat, DPR Minta BPOM Koordinasi dengan Badan Karantina

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk berkoordinasi dengan Badan Karantina sehubungan dengan dugaan adanya kandungan berbahaya dalam anggur Muscat, varietas premium asal Jepang. Dalam rapat kerja bersama Kepala BPOM, Taruna Ikrar, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Irma menegaskan pentingnya kolaborasi antara kedua lembaga, Selasa (29/10).

Irma menyatakan, “Koordinasi dengan Badan Karantina sangat diperlukan. Anggur ini dikatakan berbahaya, jadi kita tidak bisa mengabaikannya,” ujar Irma.

Ia menyoroti bahwa Komisi IX tidak memiliki wewenang untuk menegur Badan Karantina karena mereka bukan mitra kerja dari komisi tersebut.

“Kami berharap BPOM yang mengambil langkah-langkah perlu,” tambahnya.

Isu ini mencuat setelah laporan dari Thailand, yang menemukan residu kimia dalam anggur Shine Muscat melebihi batas aman. Dewan Konsumen Thailand mencatat bahwa 23 dari 24 sampel yang diuji terdeteksi mengandung residu berbahaya. Hal ini juga mendorong Malaysia untuk melakukan pemeriksaan serupa terhadap anggur Muscat yang dijual di negara tersebut.

Irma mengungkapkan bahwa ia telah menghubungi Deputi Bidang Penindakan BPOM, Rizkal, untuk menelusuri lebih dalam persoalan ini. Namun, Rizkal menyebutkan bahwa itu menjadi kewenangan Badan Karantina.

“Saya tidak setuju dengan pendapat itu,” tegasnya.

Ia berharap BPOM dapat lebih aktif dalam mengkoordinasikan isu ini.

Malaysia dan Thailand Selidiki Residu Kimia Berbahaya pada Anggur Muscat

Penyelidikan terkait anggur Shine Muscat yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya kini tengah dilakukan oleh Malaysia dan Thailand. Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) baru-baru ini mengungkapkan temuan mencengangkan: puluhan residu kimia berbahaya terdeteksi dalam anggur tersebut.

Menurut laporan Thai-PAN, dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diuji, 23 di antaranya mengandung residu pestisida di atas batas wajar.

“Satu sampel bahkan mengandung Chlorpyrifos, bahan kimia berbahaya yang dilarang,” jelas Thai-PAN.

Selain itu, ditemukan 50 jenis residu beracun, termasuk 37 yang merupakan pestisida sistemik, berpotensi sulit dibersihkan dari anggur.

Sementara itu, Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia, Mohammad Sabu, mengkonfirmasi bahwa Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKM) Malaysia juga akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap anggur Shine Muscat.

“Walaupun hingga kini belum ada keluhan tentang anggur ini, kami akan tetap melakukan pemantauan yang ketat,” tuturnya.

Melihat situasi yang berkembang, Thai-PAN mendesak para penjual untuk memastikan negara asal pengimpor anggur Shine Muscat demi kemudahan penelusuran dan meminta mereka menarik dari peredaran anggur yang terdeteksi berbahaya. (red)

Follow me in social media: