Mahasiswa Desak Presiden Bentuk Tim Investigasi Korban Aksi Massa
BANDARLAMPUNG – Ribuan massa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa Lampung, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera membentuk tim investigasi independen, guna mengungkap pelaku di balik meninggalnya sejumlah aktivis, pada aksi 23-30 September 2019 lalu.
Aksi damai 8 organisasi yakni PMII, HMI, PMKRI, GMKI, KMHDI, IMM, GMNI dan KAMMI, yang digelar di halaman kantor gubernur Lampung itu, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2019).
Ketua Umum PC PMII Bandarlampung Erzal Syahreza dalam orasinya menyatakan, aksi mahasiswa ini sebagai reaksi dari banyaknya, persoalan bangsa yang tak kunjung terselesaikan.
“Salah satu tuntutan kami adalah mendesak presiden segera membentuk tim investigasi independen untuk mengungkap pelaku di balik meninggalnya sejumlah aktivis, pada aksi 23-30 September 2019,” terang Erzal, Senin (28/10/2019).
Selain itu, ungkapnya, pihaknya menuntut soal isu kesehatan dan lingkungan hidup dan soal keamanan.
“Kami mengutuk segala bentuk tindakan represif yang menyalahi aturan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap aksi massa, menuntut presiden untuk membentuk tim independen guna mengungkap pelaku di balik meninggalnya aktivis di Kendari dan Jakarta,” tegasnya.
Senada ditegaskan Ketua HMI Cabang Bandarlampung Husni Mubarok, pihaknya menilai ada yang tidak stabil dalam sistem pemerintahan.
“Kedatangan kita menunjukan bahwa kita ingin menyampaikan aspirasi kepentingan rakyat. Kita sampaikan aspirasi dan keresahan para pemuda dan masyarakat saat ini,” tandasnya.
Di sela-sela aksi, seorang anggota Satpol PP perempuan jatuh pingsan, diduga tak kuat menahan gempuran masa aksi yang merangsak masuk ke dalam kantor gubernur Lampung.
Akhirnya, anggota Pol PP tersebut harus dievakuasi untuk mendapat perawatan. (Refky/JJ).
Follow me in social media: