Lampung Berupaya Capai Zero Case Kasus PMK

waktu baca 3 menit
Hal tersebut disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi, saat mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, membuka acara Bimbingan Teknis Penanganan PMK di Provinsi Lampung, di Hotel Sheraton, Selasa (6/9/2022).

GANTANEWS.CO, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen dan berupaya keras untuk mencapai zero case dalam kasus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

Hal tersebut disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi, saat mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, membuka acara Bimbingan Teknis Penanganan PMK di Provinsi Lampung, di Hotel Sheraton, Selasa (6/9/2022). 

Kusnardi mengatakan saat ini program vaksinasi PMK yang sedang berjalan sudah terdistribusi ke Kabupaten Kota sebanyak 188.000 dosis dengan realisasi vaksinasi sampai dengan 4 September 2022 sebanyak 148.335 (78,90 %) dari yang sudah didistribusikan sisa sebanyak 120.000 dosis dalam proses 
pendistribusian. 

Ia menambahkan, Provinsi Lampung sendiri telah menerima total vaksin PMK sebanyak 308.000 dosis dengan rincian vaksin 1 37.000 dosis, vaksin 2 51.000 dosis, vaksin 3 70.000 dosis, vaksin 4 50.000 dan terakhir sebanyak 100.000 dosis. 

Perlu diketahui, saat ini ada 12 Kabupaten dan Kota yang telah terkonfirmasi kasus positif PMK di Provinsi Lampung. 

Kasus PMK tersebut menyebar di 35 Kecamatan dan 62 Desa dengan jumlah kasus per 4 September 2022 dengan total kasus 1.978 ekor dan telah sembuh sebanyak 1.816 ekor atau 91,8%. 

Kusnardi menegaskan pihaknya telah melaksanakan langka-langkah penanganan teknis secara menyeluruh seperti pengobatan hewan ternak yang sakit, pengetatan lalu lintas ternak, peningkatan biosecurity dengan desinfeksi kandang serta KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) pada masyarakat mengenai PMK. 

“Termasuk melaksanakan potong paksa untuk menekan penyebaran penyakit dan mempercepat zero case,” lanjutnya. 

Ia juga mengatakan, Langkah-langkah teknis tersebut saat ini telah memberikan hasil yang positif dengan 11 kabupaten Kota yang telah berhasil mencapai zero case yaitu Tulang Bawang Barat, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Metro dan Bandar Lampung, Lampung Utara, Way Kanan dan Lampung Tengah, sedangkan sisanya 1 Kabupaten yang terus berusaha untuk zero case yaitu Pesisir Barat. 

Kusnardi berharap, proses percepatan vaksinasi ini bisa berbanding lurus dengan proses pengendalian PMK sehingga Lampung dapat bebas dari PMK secepatnya. 

Ia juga mengatakan, Pemerintah Pusat sangat konsern dengan penanganan PMK di Provinsi Lampung. 

Hal tersebut dikarenakan Lampung merupakan salah satu Provinsi dengan kasus PMK rendah yang terlaporkan di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) dan termasuk 5 besar Lumbung Ternak Nasional yang mensuplay ternak untuk Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Sumatera. 

Perlu diketahui, saat ini Populasi Ternak di Provinsi Lampung tahun 2021 yaitu sapi dan kerbau 860.951 ekor (peringkat 7 Nasional dan peringkat 2 di Sumatera), kambing/domba 1.700.660 ekor (peringkat 3 Nasional, Nomor 1 di Sumatera) serta babi 40.213 ekor, Unggas  Pedaging 94,25 juta ekor (peringkat 7 Nasional) dan Unggas Petelur 13,23 juta ekor (Peringkat 10 Nasional).  

Provinsi Lampung juga mensuplay komoditas peternakan ke Wilayah Jabodetabek dan sebagian wilayah Sumatera, untuk sapi mensuplay 60% kebutuhan Jabodetabek, bahkan untuk wilayah Sumatera seperti Bangka Belitung 95% kebutuhan ternak di suplay dari Lampung. 

Kusnardi mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama menjadikan Provinsi Lampung sebagai Lumbung Ternak Nasional sebagai wujud visi dan misi Gubernur Lampung dalam mewujudkan masyarakat Lampung Berjaya dan Provinsi Lampung berkomitmen mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. 

“PMK perlu kita sikapi dan kita cermati secara bijak agar tidak menimbulkan dampak ekonomi yang lebih besar dan kepanikan di masyarakat. Kita akan bangun suasana sekondusif mungkin terutama bagi peternak kita,” pungkasnya. 

Ia mengimbau kepada para peserta bimtek untuk lebih intens dan pro aktif selama bimtek berlangsung mengingat pentinya keselarasan langkah antara SatGas Pusat, SatGas Provinsi dan Kabupaten Kota, serta Stake Holder terkait dalam Penanganan dan Pengendalian PMK di Provinsi Lampung. 

“Marilah kita bersama-sama bahu membahu meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam penanganan PMK di Provinsi Lampung sehingga Masyarakat Lampung Berjaya di sektor Peternakan dapat tercapai,” tegasnya.(Adpim)

error: Content is protected !!