Kurs Rupiah Melemah Pagi Ini: Dampak Rencana Pembatasan Ekspor Semikonduktor AS

waktu baca 2 menit
Ilustrasi kurs Rupiah dan Dollar (foto: indonesia.go.id)

Gantanews.co – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis pagi mengalami pelemahan, dipicu oleh rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait pembatasan ekspor semikonduktor. Rupiah dibuka turun 64 poin atau 0,40 persen menjadi Rp16.164 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.100 per dolar AS.

Mengutip dari laman Antara, analis mata uang Lukman Leong menjelaskan, jika pelemahan Rupiah disebabkan kekhawatiran rencana Biden membatasi ekspor semikonduktor.

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh kekhawatiran rencana Biden yang akan menerapkan langkah lebih keras pada China,” kata Lukman Leong

Kebijakan pembatasan ekspor semikonduktor yang direncanakan Biden dikkawatirkan dapat memicu meningkatnya tensi geopolitik. Tidak hanya itu, pernyataan calon Presiden AS Donald Trump mengenai Taiwan juga turut memanaskan situasi dan memicu sentimen risk-off di kalangan investor. Trump mengatakan Taiwan perlu membayar ke AS apabila ingin dilindungi, serta menuduh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) telah mengambil 100 persen bisnis semikonduktor AS.

Akibat situasi tersebut, para investor cenderung beralih ke aset safe haven seperti dolar AS, yang membuat tekanan terhadap rupiah semakin besar. Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp16.100 hingga Rp16.200 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Pelemahan rupiah yang terjadi pada perdagangan Kamis pagi merupakan dampak dari rencana kebijakan pembatasan ekspor semikonduktor oleh Presiden Biden dan pernyataan kontroversial dari Trump mengenai Taiwan. Ketidakpastian ini mendorong investor untuk mencari perlindungan pada aset yang lebih aman, seperti dolar AS, sehingga menekan nilai tukar rupiah. (red)

Follow me in social media:
adv