Konflik Harimau Sumatera: Warga Pesibar Diminta Hentikan Aktivitas di Wilayah Rawan Mulai Pukul 16.00-10.00
Gantanews.co – Konflik antara manusia dan Harimau Sumatera di Pesisir Barat, Lampung, masih terus terjadi. Pemerintah Kabupaten melalui Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pesisir Barat mengeluarkan imbauan kepada warga agar menghentikan seluruh aktivitas mulai pukul 16.00 WIB hingga 10.00 WIB di lokasi-lokasi yang menjadi jalur perlintasan harimau.
PJ Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pesisir Barat, Jon Edward, dalam keterangannya pada Rabu (18/12), menegaskan pentingnya langkah ini untuk mengurangi risiko serangan harimau kepada warga.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menghentikan aktivitas di daerah kemunculan Harimau Sumatera pada pukul tersebut. Ini demi keselamatan bersama,” ujar Jon Edward.
Selain itu, pemerintah juga meminta warga yang memiliki hewan ternak di dekat area sawah dan kebun untuk segera memindahkannya ke tempat yang lebih aman. Hewan ternak yang berkeliaran di sekitar wilayah ini dinilai rentan menjadi korban berikutnya dari serangan harimau.
“Kasus terakhir terjadi di area pinggir sawah yang berdekatan dengan permukiman warga. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bisa mengancam keselamatan warga, terlebih di tengah musim tanam padi yang sedang berlangsung,” lanjut Jon Edward.
Permasalahan utama muncul karena lokasi kemunculan harimau ini berada di kawasan hutan produksi, bukan hutan lindung. Akibatnya, area tersebut memang menjadi tempat aktivitas harian masyarakat, baik untuk berkebun maupun bertani.
“Kami berharap instansi terkait dapat serius menangani masalah ini, mengingat lokasinya berada di kebun masyarakat, bukan di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS),” tegas Jon.
Situasi ini menjadi tantangan serius, mengingat banyak warga yang menggantungkan hidup dari aktivitas di area tersebut. Jika tidak segera ditangani, konflik ini dapat berdampak lebih luas, termasuk menghambat produktivitas pertanian di wilayah itu.
Jon Edward menyatakan harapannya agar permasalahan ini segera diatasi dengan solusi konkret.
“Kami berharap warga dapat kembali tenang dan beraktivitas seperti biasa,” tutupnya. (red)