Khawatir Gelombang Ketiga Covid-19, PTM Di Bandar Lampung Diundur

waktu baca 3 menit
Workshop pendidikan bertema “MBS Sebagai Wujud Gotong Royong Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar”

Gantanews.co, Bandar Lampung – Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana memutuskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Di Bandar Lampung ditunda hingga akhir tahun 2021. Hal itu berdasarkan kepada kekhawatiran terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

“Kita belajar dari negara-negara lain, bukannya bunda tidak mau memberikan yang terbaik untuk anak-anak belajar tatap muka, tapi kan sekarang ini banyak sekali anak-anak yang terpapar, dengan ini Pemkot memberikan inisiatif dan kita sudah berbicara dengan Pemerintah Pusat untuk undur tatap muka,” ungkap walikota yang kerap disapa Bundar Eva.

Keputusan itu diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung setelah berkonsultasi dengan pemerintah pusat. Diakui Bunda Eva, dirinya telah memberikan paparan kepada semua kepala sekolah SD-SMP di Bandar Lampung, jika PTM diundur sampai akhir tahun atau sampai ada petunjuk dari pemerintah pusat jik telah aman untuk menggelar PTM.

“Karena takutnya gejolak Desember-Januari ini membuat Covid-19 meningkat di kota Bandar Lampung, jadi Bunda Eva Bismillah, kemarin memberikan paparan kepada semua kepala sekolah SD-SMP, tatap muka kita undur sampai nanti kita dengar dari pusat memberikan informasi bahwa kita aman untuk tatap muka,” jelasnya.

Hal itu disampaikan Bunda Eva saat menghadiri workshop pendidikan bertema “MBS Sebagai Wujud Gotong Royong Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar”.

Selain dihadiri oleh anggota Komisi X DPR-RI Muhammad Kadafi, workshop yang dilaksanakan di Hotel Novotel, Senin (01/11/2021), juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (Dikdas), dan Pendidikan Menengah (Dikmen) Jumeri.

Menurut Jumeri, workshop tersebut diadakan untuk mendukung program Merdeka belajar pada arah sekolah dan Sekolah Penggerak di Provinsi Lampung.

“Sekolah penggerak di Provinsi Lampung Insya Allah tahun depan Lampung sudah dapat, kemarin ada satu proses pengajuan dari kabupaten/kota yang dimana dalam pengajuan tersebut terdapat seleksi dari mereka dan itu pun secara bertahap,” kata Jumeri kepada media usai acara workshop.

Dijelaskan Jumeri, secara bertahap semua daerah akan memiliki Sekolah Penggerak. Ditambahkannya, pada tahap pertama sebanyak 111, dan tahap kedua sebanyak 139 sekolah penggerak. Ditargetkan, pada tahun depan, semua kabupaten/kota menjadi pelaksana program Sekolah Penggerak.

“Memang kita belum bisa semua, kita secara bertahap, tahap pertama sebanyak 111, tahap kedua 139, tahun depan semua Kabupaten/Kota menjadi pelaksana sebagai program sekolah penggerak, kita tunggu saja, kita siapkan dulu dengan workshop ini, supaya lebih siap lagi dalam menjalankan program-program ini,” Jelasnya

Sementara itu, anggota Komisi X DPR-RI Muhammad Kadafi berharpa kedepannya Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung bisa mendapatkan lebih banyak program pengembangan sekolah.

“Adanya sekolah penggerak ini menjadi role model dan juga terobosan baru guna proses pendidikan yang terbaik di Provinsi Lampung,” ungkap Kadafi. (Dea)

Follow me in social media: