Keseharian Vokalis Band Sukatani, Novi Citra Indriyati, Sebagai Guru Terungkap, Skripsinya Jadi Sorotan Publik

waktu baca 3 menit

Gantanews.co – Novi Citra Indriyati, vokalis band Sukatani, ternyata memiliki keseharian yang membekas dibenak rekan-rekannya saat masih mengajar sebagai guru di SD IT Mutiara Hati, Purworejo, Banjarnegara, Jawa Tengah. Kepala sekolah dan staf pengajar mengakui Novi sebagai sosok yang baik selama mengajar di sekolah tersebut.

Namun, sejak awal Februari 2025, Novi resmi diberhentikan dari sekolah tempatnya mengajar. Publik pun mengaitkan pemecatan ini dengan viralnya lagu “Bayar Bayar Bayar” yang dinyanyikan band Sukatani.

Lagu tersebut sempat menuai kontroversi karena dianggap menyindir institusi kepolisian, sehingga band Sukatani harus membuat permintaan maaf secara terbuka. Identitas personel band, yang sebelumnya selalu tampil dengan topeng, akhirnya terungkap.

Meskipun demikian, Kepala Sekolah SD IT Mutiara Hati, Eti Endarwati, menegaskan bahwa pemecatan Novi tidak berkaitan dengan lagu yang viral tersebut. Eti menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena Novi melanggar kode etik syariat Islam yang berlaku di sekolah.

Kode Etik yang Dilanggar

Menurut Eti, pelanggaran yang dilakukan Novi berkaitan dengan aturan berpakaian.

“Kami memiliki kode etik yang harus dipatuhi oleh semua guru, termasuk dalam hal berpakaian. Kami menemukan unggahan di media sosial yang menunjukkan aurat beliau terbuka,” ungkapnya seperti dikutip TribunnewsBogor.com, pada Senin (24/2).

Meski begitu, Novi tetap diakui sebagai guru yang berdedikasi selama mengajar sejak 2022.

“Beliau mengajar dengan baik, namun sebagai seorang guru, tidak hanya kompetensi yang dinilai, tetapi juga kepatuhan terhadap aturan,” tambah Eti.

Pihak sekolah bahkan telah menyiapkan surat keterangan pengalaman mengajar untuk Novi, namun hingga kini ia belum mengambilnya.

Isi Skripsi Novi Jadi Perbincangan

Tak hanya profesinya sebagai guru, latar belakang akademik Novi juga menjadi perhatian publik. Di media sosial X (Twitter) ramai membincangkan terkait skripsi Novi, usai akun @lantip mengunggah foto nkripsi Novi.

Lulusan IAIN Purwokerto tahun 2017 ini menulis skripsi yang membahas peran musik dalam pendidikan anak di sekolah dasar Islam.

Salah satu bagian yang menarik perhatian adalah motto dalam skripsinya. Novi mengutip kata-kata penyair dan aktivis Widji Thukul: “Keberanian itu butuh dilatih, bukan datang secara tiba-tiba seperti wahyu Tuhan.”

Dalam lembar persembahan, ia juga menulis: “Terhadap penindasan, seni kami melawan.”

Publik pun menyoroti bagaimana Novi, yang kini menjadi bagian dari band punk, sudah sejak lama memiliki pemikiran yang kuat mengenai seni dan kebebasan berekspresi.

Ditawari Pekerjaan dan Jadi Duta Polri

Pasca pemecatan, perhatian terhadap Novi tidak surut. Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, bahkan menawarkan pekerjaan sebagai guru di daerah asalnya, Purbalingga.

“Kami siap menerima Mba Novi jika berkenan untuk mengabdi di Purbalingga,” ungkap Fahmi melalui akun Instagramnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri tidak anti-kritik dan tetap terbuka terhadap saran serta masukan. Bahkan, ia menawarkan band Sukatani untuk menjadi duta Polri dalam upaya reformasi institusi dan pencegahan penyimpangan di tubuh kepolisian.

“Jika band Sukatani berkenan, kami akan menjadikan mereka juri atau duta Polri untuk membangun kritik yang konstruktif,” ujar Sigit dalam pernyataannya pada Minggu (23/2).

Kini, publik menanti langkah apa yang akan diambil Novi setelah berbagai dukungan dan tawaran yang ia terima pasca kontroversi ini. (red)

error: Content is protected !!